Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menindaklanjuti perselisihan yang tengah diperjuangkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) diajukan oleh Gunvor Singapore PTE LTD di Arbitrase Internasional London. 

Pasalnya, Gunvor mempertanyakan pasokan gas alam cair (LNG) yang terhambat PGN. Sebelumnya, perusahaan gas pelat merah itu sempat mengeluhkan terkendala kendala ekspor LNG ke perusahaan asal Singapura, Gunvor. 

Arbitrase yang diajukan Gunvor berkaitan dengan ketentuan Perjanjian Jual Beli Induk LNG serta Pemberitahuan Konfirmasi. Dalam arbitrase ini, Gunvor sebagai tergugat dan PGN sebagai tergugat. 

Berdasarkan dokumen tersebut, PGN harus mengirimkan delapan kargo LNG setiap tahunnya mulai Januari 2024 hingga 31 Januari 2027.

Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fajar Joko Santoso mengatakan PGAS telah menyiapkan langkah-langkah untuk memitigasi potensi risiko terkait proses arbitrase. 

“Kami terus memantau,” kata Fajar, Senin (24/9). 

Pertamina berharap arbitrase ini berhasil. Seperti diketahui, Pertamina merupakan pemegang saham pengendali PGAS dengan kepemilikan saham sebesar 59,96% dari sekitar 13,8 miliar saham. 

“Manajemen PGN tentu sudah melihat mitigasi risikonya, sehingga kami berharap prosesnya berjalan dengan baik,” ujarnya. 

Perusahaan tersebut meminta konfirmasi kepada chief risk officer Pertamina, Ahmad Siddiq Badruddin, mengenai alasan dan potensi risiko yang timbul dari kegagalan pengadaan LNG dalam kontrak pengadaan LNG PGAS. 

Namun, Siddique enggan memberikan keterangan mengenai kemungkinan bahaya arbitrase. Di sisi lain, Siddiq enggan menjelaskan penyebab kendala pengiriman gas bumi dari anak usaha Pertamina tersebut. 

“Silakan menghubungi langsung tim PGN,” kata Siddique. 

Seperti disebutkan sebelumnya, Gunvor Singapore PTE LTD mengajukan gugatan terhadap PGN di Pengadilan Arbitrase Internasional London. 

“Pada saat pelaporan, tidak ada dampak terhadap operasional perusahaan, peraturan perundang-undangan, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha,” kata Sekretaris Perusahaan PGAS Fajria Usman, Rabu (18 September 2024).

Fajria mengatakan, pihaknya menghormati langkah hukum Gunvor. 

Ia mengatakan, PGAS akan berupaya menjaga reputasi dan kondisi keuangan perusahaan dengan menunjuk tim pengacara internasional untuk mewakili perusahaan. 

Gunvor vs PGN

Sementara itu, Gunvor tidak menanggapi permintaan Bisnis untuk mengonfirmasi alasan perusahaan merujuk kasus pasokan LNG ke arbitrase. 

Permintaan konfirmasi yang diajukan kepada Gunvor Seth Thomas Pietras, direktur urusan perusahaan, tidak mendapat tanggapan sebelum berita ini. 

2022 31 Desember 31 Maret 2023 30 Juni Terkait laporan keuangan tahun 2023 dan 30 September 2023, PGN telah membayar kontrak LNG perseroan dengan Gunvor sebanyak US$61,2 juta. 

Ketentuan PGN; Menilai nilai ekonomi pinjaman jangka panjang berdasarkan kontrak pembelian LNG Gunvor (2024-2027) sesuai dengan kriteria PSAK 57 sebagai ketentuan kontrak LNG agresif dalam pelaporan konsolidasi interim, mengukur liabilitas terkait dan item terkait. 30 Juni Laporan keuangan 2024 $68,54 juta. 

Dalam pernyataan sebelumnya, PGN menjelaskan, persoalan pengiriman kargo LNG ke Gunvor setidaknya sudah beberapa bulan memasuki tahun 2024. 

Untuk informasi Anda, Penyebab boomingnya adalah PGN yang merupakan spin-off dari Pertamina. Akibat pelaksanaan kewajiban anak perusahaan BUMN tersebut, maka bisnis LNG Pertamina akan dialihkan ke PGN. 

Di sisi lain, PGN dan Gunvor menandatangani MSPA dengan CN untuk tujuan penjualan komponen LNG tertentu dari portofolio Pertamina ke Gunvor. 

Dalam perkembangannya, Terjadi kendala yang membuat proses inovasi LNG dari Pertamina ke PGN tertunda. Akibatnya, pasokan LNG ke Gunvor terpengaruh.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.