Bisnis.com, JAKARTA – Kredit perbankan meningkat 12,40% year-on-year (y-o-y) menjadi Rp 7.514,6 triliun pada Juli 2024, didorong oleh permintaan korporasi, konsisten dengan kinerja penjualan yang kuat dan kapasitas pembayaran yang stabil. Manfaat kinerja tersebut juga dapat dinikmati oleh perusahaan asuransi melalui produk asuransi jiwa kredit.

Sementara itu, permintaan kredit keluarga juga tetap stabil, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Secara sektoral, pertumbuhan kredit yang tinggi terjadi pada sebagian besar sektor perekonomian, terutama pada industri listrik, gas dan air serta sektor transportasi.

Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Sequis Life mengungkapkan, pertumbuhan pinjaman perbankan berdampak positif bagi sektor asuransi, khususnya industri asuransi jiwa kredit (AJK), karena terbukanya peluang yang luas untuk memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan usaha. 

Harmoko Wahyudi, Head of Sequis Alternative Distribution, mengatakan peluang ini mendorong perusahaan untuk berinovasi sehingga dapat meningkatkan kerja sama dengan perbankan, perusahaan multifinance, dan perusahaan keuangan lainnya. Hingga Agustus, Sequis juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di lini asuransi jiwa kredit hingga 140% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. 

Tren pertumbuhan positif tetap terjaga dalam tiga tahun terakhir, khususnya setahun terakhir, berkat pemberlakuan POJK nomor 2023 yang mengatur perlindungan debitur melalui asuransi jiwa kredit dan asuransi gagal bayar, apabila debitur tidak pulih. .utang yang harus dibayar pinjamannya, karena meninggal dunia atau sebab lain,” kata Harmoko kepada Bisnis, Jumat (20/9/2024). 

Harmoko mengatakan, aturan tersebut memberikan angin segar bagi berdirinya bisnis asuransi jiwa kredit, termasuk bagi Sequis, karena semakin besarnya kebutuhan pembiayaan korporasi terhadap produk tersebut.  

Hingga Agustus 2024, Harmoko mengatakan klaim asuransi jiwa Sequis juga menunjukkan kinerja yang relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Sequis mengalami penurunan klaim sebesar 36%. 

Hal ini, lanjut Harmoko, karena perseroan telah menerapkan prinsip asuransi yang sehat serta proses dan pengelolaan klaim yang lebih efisien, sehingga rasio klaim dapat terjaga dengan baik sehingga menjaga keuangan perseroan tetap stabil dan membantu menjaga kinerja credit life. polis asuransi

Sequis juga optimis kinerja asuransi jiwa kredit akan tetap kuat hingga akhir tahun 2024 hingga tahun depan. 

“Peraturan POJK tahun 2023 tidak hanya meningkatkan kepercayaan terhadap produk asuransi kredit, tetapi juga mendukung pertumbuhan kredit yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Harmoko. 

Harmoko menambahkan, pihaknya meyakini pelonggaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Desember 2024 akan mendorong masyarakat untuk segera membeli real estate (rumah). Menurut dia, insentif masyarakat membeli rumah dengan pajak lebih rendah tentu dengan mengambil KPR. 

“Relaksasi PPN ini akan berdampak langsung pada pasar properti dan tentunya akan meningkatkan permintaan AJK serta memperkuat posisi kami di sektor ini,” ujarnya. Tujuan bisnis Sequis

Sequis juga optimistis mampu mencapai target penjualan produk asuransi jiwa pada akhir tahun ini dan mampu memanfaatkan dua peluang tersebut untuk meningkatkan penjualan di tahun depan. 

“Rencananya kami akan memperluas penjualan AJK ke kota-kota satelit dan Pulau Jawa. Target premi AJK akan kami capai hingga 100% atau pertumbuhan dua digit,” kata Harmoko. 

Untuk mencapai target premi, Harmoko mengatakan strategi yang akan dilakukan adalah fokus pada pengembangan produk inovatif sesuai permintaan pasar, meningkatkan kemitraan dengan perbankan, perusahaan multifinance dan perusahaan keuangan lainnya, fokus pada lembaga yang memiliki reputasi baik. popularitas 

Sequis juga akan mempertahankan kolaborasi yang ada saat ini dengan mitra, melakukan inovasi pada produk yang sudah ada dan menambah kemitraan yang relevan dengan kebutuhan pelanggan, serta meningkatkan sistem promosi yang bijaksana untuk menjaga rasio klaim tetap terkendali. 

“Kami juga merasa perlu untuk meningkatkan upaya literasi keuangan di kalangan nasabah dan masyarakat agar mereka dapat mengelola keuangannya dengan baik, memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan primernya, dan memahami perlunya perlindungan asuransi selama masa kredit,” kata Harmoko. 

Saat ini Sequis memiliki lebih dari 25 bank, multifund dan mitra pembiayaan lainnya untuk kerjasama asuransi jiwa kredit. Harmoko mengungkapkan kemungkinan penambahan mitra tentu terbuka, namun pihaknya fokus menjaga dan meningkatkan kualitas dibandingkan kuantitas. 

“Kami akan memperluas cakupan produk seperti asuransi kredit sepeda motor, mobil, rumah dan multiguna sehingga kita dapat memperkuat kemitraan dengan memberikan perlindungan terhadap seluruh kebutuhan mereka,” ujarnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel