Bisnis.com, Jakarta – Prospek industri telemedis di Asia Tenggara sangat baik karena banyaknya tantangan yang ditimbulkan oleh keragaman geografis, demografi, dan infrastruktur di wilayah tersebut. Oleh karena itu layanan kesehatan harus lebih terjangkau, mudah diakses dan efisien. Permintaan layanan kesehatan ini dapat dipenuhi melalui telemedis.

Penelitian yang dirilis oleh Meticulous Research, sebuah perusahaan riset pasar global, menunjukkan bahwa pasar telemedis di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai US$20,3 miliar pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 18,6% dari tahun 2024 hingga 2030.

Studi tersebut juga menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong pasar yang besar ini adalah meningkatnya popularitas telemedis di wilayah tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa Indonesia, salah satu negara di kawasan Asia Tenggara, diperkirakan akan memegang pangsa pasar telemedis terbesar di kawasan pada tahun 2024.

Perkiraan ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan layanan telekonsultasi, meningkatnya penetrasi internet di kalangan pasien, dan inisiatif positif dari pemerintah Indonesia.

Meningkatnya penggunaan layanan konsultasi jarak jauh pada studi tahun 2024 konsisten dengan penelitian sebelumnya dari perusahaan konsultan manajemen global McKinsey & Company.

Berdasarkan data yang dihimpun Indonesia pada kuartal III tahun 2022, terjadi perubahan signifikan pada perilaku masyarakat Indonesia dalam menjaga kesehatan.

Hasil survei menunjukkan bahwa bahkan setelah epidemi berakhir, lebih dari 70% masyarakat berencana untuk terus menggunakan layanan telemedis. Hasil survei tersebut juga sesuai dengan tren The Good Doctor hingga saat ini.

The Good Doctor baru saja mendapatkan pendanaan terbaru dari WhiteCoat, salah satu penyedia layanan kesehatan dan kebugaran terintegrasi terbesar di Asia Tenggara yang berkantor pusat di Singapura.

Good Doctor sebelumnya menghitung Grab, SoftBank Vision Fund, dan MDI Ventures sebagai investor.

Selain pendanaan, Good Doctor dan WhiteCoat juga akan melakukan berbagai kerja sama strategis di berbagai bidang seperti pengembangan produk, teknologi, layanan pencegahan dan promosi.

Danu Wikasana, CEO PT Good Doctor Technology, mengatakan melalui kerja sama ini, Good Doctor yakin dapat semakin meningkatkan berbagai inovasi digital guna meningkatkan standar pelayanan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Baik pelayanan pengobatan maupun pelayanan promotif dan preventif juga sejalan dengan arahan Kementerian Kesehatan. Langkah strategis ini sejalan dengan visi Good Doctor untuk mencapai ‘satu dokter untuk setiap keluarga di Indonesia’,” dia menjelaskan.

Pendiri dan CEO WhiteCoat Brian Ko mengatakan investasi strategis ini akan menciptakan sinergi yang kuat antara WhiteCoat dan Good Doctor, memungkinkan mereka memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk mempercepat inovasi medis dan memberikan akses tak tertandingi kepada lebih dari 270 juta masyarakat Indonesia.

“Ini hanyalah awal dari kisah kami di Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinan Danu, Good Doctor telah menjadi nama rumah tangga yang identik dengan layanan berkualitas di Indonesia. Dengan bermitra dengan mereka dan memanfaatkan teknologi seperti GenAI, kami akan dapat membantu dengan cara yang berarti. dan cara yang terukur Transformasikan industri kesehatan” – katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel