Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai program maritim yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan peristiwa kehilangan peluang karena tidak dilakukan dengan baik.

“[Jalur pelayaran] adalah ide yang bagus [tetapi] pelaksanaannya buruk dan pelaksanaannya buruk. Sehingga tidak menghasilkan nilai ekonomi sebagaimana mestinya dan tidak berkelanjutan, kata Ketua Umum MTI Tory Damantoro dalam Bisnis, Senin (12/8/2024). 

Tory menjelaskan, jalur laut sebaiknya berkonsep ‘trade follow the ship’ yang artinya perdagangan mengikuti perkembangan pariwisata. Menurut dia, tujuan jalur pelayaran juga mempengaruhi pengembalian muatan tersebut. 

“Karena tujuannya agar [muatan] pengembaliannya sesuai, jadi ada nilainya. Kalau bermanfaat, banyak orang yang terlibat dalam kargo ini,” ujarnya. 

Selain itu, Tory mengatakan jalur pelayaran harus menciptakan hubungan dagang. Misalnya saja tas dari Jawa ke Malut, diharapkan ketika kembali dari Malut dan tasnya sudah penuh dengan barang, maka terjadilah urusan keduanya. 

Terkait dengan banyaknya cara tersebut, kata dia, tidak menjamin efektivitas cara-cara tersebut dalam menciptakan kegiatan perekonomian yang tumbuh dan berkelanjutan. 

“Dari segi jumlah jalan memang banyak. Namun efektivitas pendekatan tersebut dalam menciptakan aktivitas ekonomi yang tumbuh dan berkelanjutan masih dipertanyakan,” tambahnya. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA