Bisnis.com, JAKARTA – Semasa Kantor Kementerian RI, Pokja BAKTI Kominfo mengumumkan berhasil mengeluarkan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan terkait pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan Hot Backup Satellite (HBS). Komunikasi dan informasi Budi Arie akan segera berakhir di Setiadi.

Dalam program BTS 4G, Ketua Satgas BAKTI Sarwoto Atmosutarno mengatakan, satgas mengawal penyelesaian total 5.618 proyek BTS 4G dengan kapitalisasi Rp12,045 triliun dan volume transaksi Rp144,878 miliar. Rp per bulan.

Pada tanggal 18 Oktober 2024, dari 5.618 site BTS 4G (628 BTS diantaranya mengalami force majeure dan masih dalam penyelesaian pembangunan), BAKTI berhasil menyelesaikan 5.321 site wilayah udara. Sebanyak 297 lokasi tambahan sedang dibangun karena masalah keamanan force majeure di wilayah Papua.

Untuk program HBS, berdasarkan pertimbangan dan saran pengurus BAKTI, satgas merekomendasikan penghentian kontrak HBS dengan imbal hasil 100% dan biaya tunai sebesar Rp3,5 triliun.

“Tugas kami sudah kami penuhi, khususnya untuk dua isu besar BAKTI Kominfo yaitu BTS 4G dan HBS,” kata Sarwoto dalam siaran persnya, Jumat (18/10/2024).

Untuk BTS 4G, gugus tugas membuat beberapa rekomendasi mengenai keberlanjutan kontrak modal dan operasi dan pemeliharaan, serta merekomendasikan solusi untuk mengatasi keamanan dan force majeure geografis.

Sementara itu, satelit HBS direkomendasikan gugus tugas untuk diputus kontraknya karena peluncuran satelit utama SATRIA 1 sesuai jadwal dan anggaran direalokasikan untuk melengkapi terminal remote ground segment SATRIA 1 agar tidak membebani APBN. rupee murni.

Selain itu, BAKTI juga baru saja meraih Penghargaan Pemimpin Transisi Terbaik dalam ajang “GCG Awards 2024” yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung RI dan CNBC Indonesia pada periode terakhir pendampingan Satgas. Hal ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam pengelolaan dan praktik baik BAKTI di bidang tata kelola perusahaan.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie memuji Satgas BAKTI Kominfo yang berhasil menyelesaikan tugasnya. Menurut dia, berkat bantuan dan kerja keras Satgas, BAKTI berhasil melakukan efisiensi anggaran dan meningkatkan pendapatan negara secara signifikan.

“Saya berharap format kelompok kerja ini dapat dijadikan model pembelajaran atau acuan untuk menghilangkan hambatan dan menyelesaikan proyek di pemerintahan dan lembaga yang memerlukan koordinasi antarlembaga untuk mengurangi risiko dan mendapatkan solusi yang berpihak pada tata kelola yang baik,” kata Budi Arie.

Ketua Pelaksana BAKTI Fadhilah Mathar menambahkan, BAKTI berhasil melanjutkan proyek BTS 4G pada tahun 2023 dengan bantuan gugus tugas. diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Kami merasa sangat terbantu dengan rekomendasi gugus tugas BAKTI yang beranggotakan konstituen yang berkompeten di bidang pemerintahan terkait,” kata Fadhilah.

Kelompok Kerja BAKTI Kominfo dibentuk pada tahun 2023. Berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 472 yang disahkan pada tahun 2023 tanggal 12 Oktober, Kelompok Kerja ini dibentuk dengan tujuan untuk mempercepat penyelesaian dan optimalisasi program BAKTI Kominfo. infrastruktur telekomunikasi dan informasi. program pemasok BAKTI Kominfo.

Dalam pandangan Menkominfo, untuk mempercepat penyelesaian dan optimalisasi program infrastruktur telekomunikasi dan informasi, diperlukan koordinasi, sinkronisasi dan rekomendasi untuk mengatasi berbagai kendala strategis dan operasional di bidang kebijakan hukum dan operasional.

Kelompok Kerja yang bernama lengkap “Pokja Percepatan dan Optimalisasi Penyelenggaraan Program Penyediaan Infrastruktur Telekomunikasi dan Informatika pada Badan Ketersediaan Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika” mempunyai tugasnya menghilangkan hambatan yang ada, melanjutkan dan menyelesaikan program tepat waktu.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel