Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Mobil Unggulan (ARA) diperkirakan menguat pada perdagangan sesi II hari ini 13 Agustus 2024 (WIKA) menyusul kabar masuknya saham BUMN ke dalam indeks MSCI Small Cap mulai 2 September. Tahun 2024.
Saham WIKA menguat ARA 24,30% atau 52 poin ke Rp 266 per saham pada pukul 13.45 WIB pada perdagangan sore hari ini, berdasarkan data RTI. Harga WIKA per saham berfluktuasi antara Rp 216 hingga 266.
Sejalan dengan itu, saham WIKA naik 30,45% year to date. Pada saat yang sama, kapitalisasi pasarnya meningkat menjadi Rp 10,61 triliun.
Menurut Bisnis, hasil audit berkala MSCI Inc. Diterbitkan pada Senin (12/8/2024), pihaknya memutuskan untuk menata kembali beberapa indikator yang dikuasainya. Di MSCI Indonesia, ada lima saham yang ditambahkan dan tidak ada satupun yang dihapus.
Lima saham yang masuk dalam MSCI Small Cap Index adalah saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT MD Entertainment Tbk. (FILIM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (MUSIM GUGUR).
MSCI adalah kependekan dari Morgan Stanley Capital International, yang merupakan indeks ekuitas yang disajikan oleh firma riset internasional Morgan Stanley.
Terkait kinerja, WIKA melaporkan telah menandatangani kontrak baru senilai Rp10,25 triliun hingga Juni 2024.
Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan WIKA terus berupaya meningkatkan pendapatan perusahaan, khususnya di bidang-bidang yang menjadi pilar WIKA.
“Kami yakin dengan didukung keahlian, kualitas kerja, dan kepercayaan para pemangku kepentingan, bisnis WIKA akan terus tumbuh dan berkembang melalui berbagai potensi kegiatan, terutama fokus WIKA pada sektor EPC dengan portofolio tinggi,” ujarnya. dikatakan. dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2024).
Penyumbang kontrak baru terbesar adalah sektor industri, disusul infrastruktur, konstruksi, proyek EPC, dan konstruksi.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan penjualan atau pembelian saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan mahasiswa. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA