Bisnis.com, Jakarta – Kekayaan Otto Toto Sugiri semakin bertambah seiring bertambahnya saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII). Forbes melaporkan kekayaan Toto senilai US$503 juta atau Rp7,77 triliun (kurs Rp15.454 per dolar AS). 

Berdasarkan Forbes Realtime Billionaire, Kamis (12/9/2024), peningkatan aset tersebut membuat total kekayaan Toto Cigari kini mencapai 2,6 miliar dollar AS. Angka tersebut menjadikannya orang terkaya ke-16 di Indonesia dan orang terkaya ke-1.283 di dunia.

Meningkatnya kekayaan Toto Sugiri tak lepas dari kuatnya kinerja saham DCII. Berdasarkan data RTI Infokom pada pukul 14:55 WIB, saham penerbit pusat data ini naik 20 persen ke level Rp 52.200 per saham. 

Harga saham juga menunjukkan pertumbuhan 21,40% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD), serta pertumbuhan 41,84% dalam 3 bulan terakhir. 

Mengutip laporan bulanan pemegang efek per 31 Agustus 2024, Toto Sugiri memegang 712,78 juta saham DCII atau setara 29,90%. Kepemilikan ini disusul Marina Budiman yang memiliki 536,5 juta saham DCII. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat nama Hang Arming Hanafia sebanyak 336,35 juta saham atau 14,11 persen. Di posisi berikutnya ada Anthony Salem yang memegang 265,03 juta saham DCII hingga akhir Agustus 2024. 

Dari sisi kinerja, DCII membukukan pendapatan sebesar Rp737,3 miliar pada Semester I/2024. Kinerja tersebut meningkat 16,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 632,8 miliar.

Pendapatan ini disumbang oleh jasa kolokasi sebesar Rp 690,46 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 46,8 miliar. Selain itu, pendapatan pihak ketiga mendominasi semester I 2024 sebesar Rp 724,9 miliar.  

DCII juga melaporkan pendapatan sebesar Rp 318,2 miliar atau meningkat 25,23% year-on-year (YoY). Amortisasi biaya-biaya tersebut membuat DCII membukukan laba kotor sebesar Rp419,04 miliar pada Semester I/2024 atau meningkat 10,66% secara tahunan. 

Selain itu, setelah ditambah pendapatan dan biaya lainnya, DCII mencatatkan laba bersih sebesar Rp 299,4 miliar atau meningkat 23,64% YoY dari Rp 242,2 miliar. 

Di sisi lain, untuk menggenjot kinerja perseroan tahun ini, manajemen DCII mengalokasikan belanja modal (Capex) senilai Rp 1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis data center. 

“Sebagian besar kegunaannya adalah untuk melanjutkan perluasan pusat data,” kata Direktur DCII Evelyn dalam presentasi publik yang diadakan pada April 2024. 

Dikatakannya, saat ini DCII sedang membangun gedung kelima yang berlokasi di Hyperscale I Cibitung. Gedung tersebut rencananya berkapasitas 36 MW. Inisiatif ekspansi ini juga menyasar lokasi yang sudah dimiliki perusahaan.

———————————- – – —–

 

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel