Bisnis.com, Batavia – Harga saham PT Barito Renovabiles Energy Tbk. (BREN) otomatis mengalami penolakan setelah mengikuti Lelang Khusus full Call Tomorrow Board.

Saham BREN turun 10% atau Rp1.125 ke Rp10.125 per saham pada pukul 10.00 WIB, Rabu (29/5/2024). Investor melihat saham BREN diperdagangkan sebanyak 202 kali dan mencapai 2,8 juta lembar saham beredar. Estimasi nilai transaksinya mencapai Rp 28 miliar.

Penurunan harga saham Brent juga IHSG turun 1,83 persen menjadi 7.151.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pangsa pasar saham BREN sebesar Rp 1,505 triliun atau 12% dari total nilai 926 emiten. Misalnya Bank BCA (BBCA) yang menduduki peringkat dua IHSG dengan nilai setara Rp 1,135 triliun atau 9,1%.

Pekan lalu, saham BREN menguat 4,65% menjadi penopang pemimpin tertinggi IHSG dengan kontribusi 19,49 poin. Sementara institusi lain seperti BBCA, BBRI, BMRI tertinggal di belakang IHSG. Dengan demikian, Brain bertindak sebagai break bar yang mampu mencegah penurunan hanya 1,3% pada saham indeks komposit. Seberapa besar pengaruh BREN terhadap IHSG?

Sebagai catatan, saham BREN akan dibeli dalam lima sesi lelang, dengan harga minimal Rp1 per lembar saham tersebut.

Sesuai auto-rejection otomatis Rp 1 pada Tabel Monitoring Utama Level 2 diterapkan untuk porsi kisaran harga Rp 1 hingga Rp 10, dan 10% untuk porsi harga Rp di atas 10.

Sekadar informasi, sistem lelang penuh adalah mekanisme perdagangan dimana penawaran diminta untuk dicocokkan pada waktu tertentu, kemudian harga saham akan ditetapkan pada volume maksimum. Sejauh ini, call Auction juga digunakan pada sesi pra-pembukaan dan sesi tertutup.

Sementara itu, dalam full call lelang PPK tidak terdapat informasi bid and ask, sehingga investor hanya bisa mengacu pada data Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) untuk melihat potensi harga dan volume saham. dari Milan

———-

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan jelas ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari opini investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel