Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Astra International Tbk. ( ASII ) mulai diperdagangkan minggu ini menjelang musim pendapatan Q3 2024.

Melansir RTI Business, harga saham ASII naik 3,66% ke Rp 5.100 pada akhir perdagangan kemarin, Senin (21/10/2024). Harga saham ASII pada Selasa (22/10/2024) pun menguat 1,96% ke Rp 5.200 per saham pada perdagangan pertama saham ASII.

Dalam sepekan, harga saham ASII menguat 5,48%. Meski demikian, harga saham ASII masih berada di zona merah, melemah 7,96% year-to-date (YTD/YtD).

Saham ASII pun diperdagangkan menguat hingga mencapai Rp 450 miliar pada perdagangan kemarin. Sedangkan nilai bersih pembelian saham ASII oleh asing mencapai Rp 141,89 miliar pada pekan lalu.

Menurut Research Group CGS International Sekuritas Indonesia, saham ASII sedang bullish dengan volume naik dan stochastic golden cross, sehingga harga saham masih berpeluang naik. 

Secara teknikal, saham ASII akan mendapat rekomendasi beli awal sebesar Rp 5.000 jika turun di bawah Rp 4.900.

“Kalau tidak turun di bawah Rp 5.000, potensi naik ke Rp 5.200. Jangka pendek Rp 5.300,” tulis Research Group CGS International Sekuritas Indonesia, Selasa (22/10/2024).

Perubahan harga saham ASII terjadi menjelang publikasi hasil keuangan kuartal III 2024. Sebelumnya, pada laporan keuangan semester I/2024, laba bersih ASII turun 9,12% year-on-year (YoY) menjadi Rp15,85 triliun dibandingkan Rp17,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Pendapatan ASII pun turun 1,49% YoY dari Rp162,39 triliun menjadi Rp159,96 triliun di tahun 2023.

Konsensus analis masih bearish terhadap laba bersih dan pendapatan ASII tahun ini. Menurut Bloomberg, konsensus memperkirakan bahwa pendapatan ASII akan turun sebesar 9,55% pada tahun 2024 secara keseluruhan, dan pendapatan akan turun sebesar 1,58% setiap tahunnya.

Apalagi, saham ASII menunjukkan kinerja yang kuat sebelum pengumuman dividen interim. ASII akan segera membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp3,96 triliun atau Rp98 per saham kepada investor pada akhir Oktober 2024. 

Nafan Aji Gusta, Analis Pasar Senior Mirae Asset Sekuritas, mengatakan ekspektasi pasar terhadap saham ASII masih positif.

“Beli bersih asing juga masih relatif kuat ke depan. Sebab, ASII sudah sepenuhnya siap menerapkan kebijakan pembagian dividen kepada pelaku pasar,” kata Nafan kepada Bisnis, baru-baru ini (17/10/2024).

Saham ASII juga diperkirakan akan positif seiring dengan kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang longgar. 

“Dengan penurunan suku bunga akan memberikan katalis positif untuk memperkuat likuiditas dan memperluas bisnis serta semakin menurunkan biaya pinjaman,” kata Nafan.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA