Bisnis.com, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka kemungkinan mencari investor baru di mega proyek Tuban Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban di Jawa Timur.

Rosneft Singapore Pte Ltd dibangun karena investasi perusahaan Rusia terjamin. Masih belum jelas.

Proyek PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Rosneft belakangan ini terhenti. Hal ini tidak lepas dari sanksi yang dijatuhkan Barat kepada perusahaan-perusahaan Rusia akibat invasi ke Ukraina.

“[Mencari investor lain] mungkin bisa jadi pilihan. Karena kita tidak bisa menunggu lama ya. Karena kita harus punya tenggat waktu,” kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta. Kamis (14/11/2024).

Bahlil mengatakan akan segera berkomunikasi dengan CPI untuk memutuskan masalah tersebut. Menurut dia, KPI merupakan pihak yang mengetahui tindak lanjut investasi Rosneft.

“Pertamina [KPI] adalah komunikator dan punya firasat apakah [Rosneft] benar-benar serius atau tidak,” kata Bahlil.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan CPI Hermantia Y mengatakan, pihaknya sejauh ini telah bekerja sama dengan Rosneft untuk mengerjakan proyek senilai $13,5 miliar atau Rp 205,05 triliun tersebut. kata Nasron.

Pihaknya sedang mencari Final Investment Decision (FID).

“Proyek GRR Tuban saat ini sedang dalam proses final keputusan investasi,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (7/11/2024).

FID GRR Tuba ditargetkan selesai pada November 2024. Hal itu diungkapkan Bahlil. Soal gol tersebut, Hermantia tak membenarkan maupun membantah. Dia hanya menyoroti, proses finalisasi FID masih berjalan.

“Masih proses,” ujarnya singkat.

Target penyelesaian FID Kilang Tuban molor dari jadwal yang telah ditentukan. Pasalnya, CPI sebelumnya menargetkan penyelesaian FID pada kuartal I 2024.

Hermantia mengatakan proses tersebut dilakukan bersamaan dengan tahap seleksi pelaksana Engineering, Procurement and Construction (EPC).

EPC merupakan suatu langkah dalam proses perancangan sistem yang akan dibangun. Proses ini berlanjut pada pengadaan dan kemudian membangun sistem yang telah dirancang sebelumnya.

“[EPC] adalah proses paralel,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel