Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada Jumat (31/5/2024) hingga mencapai level Rp 16.252,5. Penguatan ini terjadi seiring melemahnya sebagian besar mata uang Asia terhadap greenback 

Rupiah ditutup menguat 12,50 poin atau 0,08% pada Rp 16.252,5 per dolar AS, menurut data Bloomberg. Indeks dolar AS naik 0,12% menjadi 104,84.

Sementara itu, sebagian besar mata uang lain di Asia melemah. Mata uang Korea melemah 0,45%, disusul Ringgit Malaysia sebesar 0,09%, dan Rupee India sebesar 0,07%. Kemudian, yen Jepang dan baht Thailand masing-masing melemah 0,18% dan 0,20%.

Ibrahim Assuaibi, chief profit officer Forexindo Futures, mengatakan perekonomian AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,3% dari Januari hingga Maret. Namun, setelah belanja konsumen direvisi turun, angka tersebut turun dari perkiraan awal sebesar 1,6%. 

“Penurunan peringkat terhadap estimasi pertumbuhan kuartal pertama terjadi setelah lemahnya data penjualan ritel dan belanja peralatan, yang berkontribusi terhadap rendahnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.) 

Hal ini menambah lonjakan dua hari sebesar 15 basis poin di atas 4,6% untuk imbal hasil Treasury jangka panjang, mendorong dolar ke level tertinggi dua minggu dan menambah utang AS. 

Beberapa pejabat Fed telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa bank sentral kurang percaya diri untuk mulai menurunkan suku bunga di tengah tingginya inflasi.

“Rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada hari Jumat, ukuran inflasi yang disukai The Fed, dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang bagaimana bank sentral dapat menerapkan kebijakan moneter akhir tahun ini,” kata Ibrahim. 

Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang semakin meningkat di Timur Tengah dan Eropa telah mengguncang perekonomian global, seperti terlihat dari penurunan PDB AS pada kuartal I-2024. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada perekonomian Indonesia pada kuartal II-2024.

Untuk mendongkrak konsumsi masyarakat, pemerintah Indonesia perlu memberikan insentif berupa bantuan sosial (Bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) untuk mengimbangi dampak kenaikan harga, meski hanya 10kg per keluarga.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bantuan pangan akan diperluas menjadi tiga tingkat pada tahun ini, hal itu terungkap saat meninjau pendistribusian bantuan beras di gudang Bulog Taba Pingin di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (30/5/2024). .

Bantuan beras tahun ini hanya akan berlangsung dua tahap yaitu Januari hingga Juni 2024. Jika perpanjangan bantuan beras dilanjutkan pada Tahap 3, maka periode pembagian gratis 10 kg beras per bulan adalah Juni hingga September 2024.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) diharapkan lebih waspada dalam melakukan intervensi di pasar valuta asing dan obligasi dalam perdagangan DNDF. Jika intervensi tidak cukup kuat, BI dapat menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin pada Juni 2024 untuk menstabilkan mata uang rupiah. 

“BI masih mempunyai ruang untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 6,75 persen, terutama jika kondisi global terus mengetat, harga minyak dunia naik, dan rupee terus melemah,” kata Ibrahim. 

Untuk perdagangan pekan depan, Senin (3/6/2024), Ibrahim memperkirakan pergerakan mata uang rupiah akan berfluktuasi namun ditutup menguat pada kisaran Rp 16.210 hingga 16.300. 

——

Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel