Bisnis.com, JAKARTA – Pada perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2024), rupiah mencapai Rp15.401,5 per dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah mengakhiri perdagangan hari ini menguat 0,24% atau 37,5 poin menjadi Rp15.401,5 per dolar, menurut Bloomberg. Sedangkan indeks dolar turun 0,38% menjadi 100,98.

Seperti rupee, mata uang Asia lainnya juga menguat. Misalnya saja yen Jepang menguat 0,84%, dolar Taiwan 0,53%, dan won 1,02%.

Sejumlah mata uang Asia lainnya yang menguat adalah Peso Filipina yang menguat 0,27%, Rupee India yang menguat 0,07%, dan Yuan Tiongkok yang menguat 0,33%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Asoibi Pasar mengatakan pada perdagangan minggu ini bahwa meskipun terdapat beberapa pembacaan inflasi yang kuat pada minggu ini, pasar masih memiliki ekspektasi penurunan suku bunga.

Sementara pembacaan inflasi awal menunjukkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada minggu depan. Beberapa data pasar tenaga kerja yang lemah mendorong spekulasi kembali berlaku sebesar 50 basis poin.

CME Fedwatch menunjukkan pasar memperkirakan kemungkinan 56% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, bersama dengan peluang 44% untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Ibrahim mengatakan dalam keterangan tertulis, Jumat (13/9/2024): “Bank sentral diperkirakan akan memulai periode pelonggaran mulai minggu depan menyusul sinyal luas dari sejumlah pejabat senior di The Fed.”

Di dalam negeri, perekonomian Indonesia berada di persimpangan jalan yang bermasalah. Rangkaian data terbaru menunjukkan tanda-tanda pelemahan yang mengkhawatirkan.

Deflasi yang terjadi selama empat bulan berturut-turut, indeks manajer pembelian (PMI) yang turun di bawah batas ekspansi, dan tingkat pengangguran yang meningkat merupakan tanda nyata melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Keadaan deflasi yang tidak biasa ini menandakan melemahnya daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah.

Penurunan konsumsi terutama pada sektor restoran dan properti memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian. Situasi ini akan semakin parah dengan menurunnya permintaan kredit baik untuk modal kerja maupun konsumsi.

Pada perdagangan pekan depan, Selasa (17/9/2024), Rupiah stagnan namun ditutup menguat pada kisaran Rp 15.350 – 15.420.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel