Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka pada level 15.712 rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (11 Januari 2024).
Rupee turun 0,09% atau 14,5 poin menjadi Rp 15.712 per dolar pada awal perdagangan, menurut data Bloomberg. Di saat yang sama, indeks dolar AS turun 0,04% menjadi 103,837.
Beberapa mata uang regional Asia lainnya juga bergerak terhadap dolar. Yen Jepang melemah 0,12%, dolar Singapura melemah 0,13%, baht Thailand melemah 0,00%, dan yuan melemah 0,05%.
Selanjutnya peso Filipina melemah 0,27%, rupee India melemah 0,00%, dan rupiah Korea melemah 0,08%. Sementara dolar Hong Kong menguat 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,06%, dan dolar Taiwan Baru menguat 0,09%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergejolak pada perdagangan Jumat (11/1), namun akan ditutup menguat antara Rp15.690 hingga Rp15.760.
Pada perdagangan kemarin (31/10), rupee menguat tipis 1 poin hingga menetap di Rp 15.703, naik 5 poin dari penutupan hari sebelumnya di Rp 15.704.
Ibrahim mengatakan rumor pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada era Prabowo-Jebran sempat menimbulkan kontroversi di pasar.
Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan Dana Moneter Internasional (IMF) sendiri yang mematok target pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 5,2% pada periode Prabowo-Djebran. Selain itu, ketegangan geopolitik mendominasi dan perekonomian Tiongkok sedang melambat.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemerintah sendiri optimis dengan angka tersebut, dan tidak menutup kemungkinan Kabinet Merah Putih akan bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut.
“Jika kita melihat ke belakang, Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Pada tahun 1995, pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan mencapai 8,2 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Ibrahim mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, Indonesia bisa belajar dari berbagai pencapaian dan situasi perkembangan perekonomian dunia yang belum normal dan masih terkena dampak jangka panjang dari Covid-19. Pertumbuhan ekonomi global belum kembali ke tingkat sebelum Covid-19 dan masih rata-rata sebesar 3%.
Oleh karena itu, ia menilai pemerintah perlu menggali potensi sumber perekonomian baru, seperti adaptasi dan inovasi teknologi, agar Indonesia bisa lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah dan mencapai pendapatan di atas menengah.
Di sisi global, data ekonomi terbaru menunjukkan pasar tenaga kerja dan perekonomian yang tangguh, mendorong para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada suku bunga yang lebih rendah.
Ibrahim mengatakan dukungan tersebut juga didukung oleh meningkatnya spekulasi dalam beberapa hari terakhir di pasar dan beberapa platform taruhan bahwa kandidat dari Partai Republik Donald Trump, yang sangat menentang Kamala Harris dari Partai Demokrat, akan memenangkan pemilihan presiden pada 5 November.
Sementara itu di Timur Tengah, perdana menteri Lebanon mengatakan dia berharap bisa mengumumkan gencatan senjata dengan Israel dalam beberapa hari, setelah lembaga penyiaran publik Israel merilis rancangan perjanjian yang menyerukan gencatan senjata awal selama 60 hari.
Dorongan untuk gencatan senjata di Lebanon dibarengi dengan upaya diplomatik serupa untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA