Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka melemah pada Rp15.565 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (22/10/2024).

Rupiah membuka perdagangan melemah 0,40% atau 61,5 poin menjadi Rp 15.565 per dolar AS, menurut data Bloomberg. Sementara indeks dolar terlihat turun 0,06% ke level 103.772.

Beberapa mata uang regional Asia lainnya bergerak berbeda terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,11%, won Korea menguat 0,03%, dolar Singapura menguat 0,11% dan baht Thailand menguat 0,10%.

Sementara ringgit Malaysia melemah 0,39%, peso Filipina 0,28%, dolar Taiwan 0,26%, rupee India 0,00%, yuan China 0,01%, dan dolar Hong Kong 0,00%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan Selasa (22/10) nilai tukar rupiah akan berfluktuasi namun ditutup melemah pada kisaran Rp 15.490 – Rp 15.580.

Pada perdagangan kemarin malam (21/10), rupiah ditutup melemah 22,5 poin sebelum naik 25 poin menjadi Rp 15.503,5 dari penutupan sebelumnya Rp 15.481.

Pelemahan rupiah terjadi di tengah pelantikan menteri Presiden RI Prabowo Subianto. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, nama-nama menteri lama masih tersebar, terutama di kelompok ekonomi. 

Ada yang menyebut komposisi kabinet Merah Putih masih berbau Joko Widodo (Jokowi). Ada pula perwakilan partai, profesional, dan pendukung kemenangan Prabowo-Gibran.

Tapi yang pasti, semakin banyak anggota kabinet yang dilantik Prabowo yang mengalami obesitas dan cenderung obesitas. Bahkan, jumlah loker merah putih merupakan yang terbesar di Asia Pasifik dan mungkin terbesar di dunia. Namun rata-rata jumlah menteri di negara-negara Asia Pasifik hanya 22 menteri.

“Pasar memperkirakan banyak menteri atau wakil menteri yang tidak akan bertahan lama atau di-reshuffle hingga lima tahun,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis, Senin (21/10/2024).

Ibrahim mengatakan, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh faktor luar negeri, di mana kemungkinan calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, kembali menjabat di Gedung Putih semakin besar.

Selain itu, konflik di Timur Tengah tetap menjadi fokus selama akhir pekan ketika Israel terus menyerang Hamas dan Hizbullah di Gaza dan Lebanon.

Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) kemudian memangkas suku bunga pinjaman utamanya sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Beijing juga bulan lalu meluncurkan langkah-langkah stimulus yang paling agresif. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA