Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola Pembangunan Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) Ridwan Kamil meyakinkan pembangunan IKN akan dilakukan secara serius dan efisien. Hal ini dilakukan karena IKN akan menjadi wajah baru Indonesia.

Ia mengatakan, IKN juga menjadi salah satu bidang pengambilan keputusan politik yang termahal saat ini. Pembangunan Kawasan Inti Pemerintah Pusat (KIPP) IKN sendiri membutuhkan dana sebesar Rp 466 triliun.

“Kota ini ibu kotanya ditentukan oleh keputusan politik termahal di negeri ini. Jadi kalau dirancang dari awal akan jelek terus, kita akan menderita dan wajah kita akan berantakan,” ujarnya, Sabtu ( 24/ 8) Berbicara pada Indonesia Net Zero Summit ke-21 yang diselenggarakan di Ballroom Teater Jakarta/2024).

Ridwan meyakinkan, IKN akan menjadi jalan bagi pemerintah untuk turut serta mencapai net zero emisi (NZE) pada tahun 2060.

Untuk mencapai hal tersebut, Ridwan menegaskan mobilisasi masyarakat di IKN akan difasilitasi hanya melalui penggunaan kendaraan listrik.

Sumber energinya hanya angin dan matahari, dan yang ada hanya mobil listrik urban design, sehingga mobil berbahan bakar bensin harus diparkir di luar kota sebelum bisa masuk kota seperti mobil listrik, tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Angkutan Perkotaan OIKN Resdiansyah menjelaskan, 80% rencana transportasi IKN akan mengandalkan angkutan perkotaan, sedangkan 20% sisanya akan menjadi porsi terbesar kendaraan pribadi yang bisa melewati IKN. ​

“Filosofi bangunan IKN adalah Kota Sepuluh Menit, dimana kami memastikan pentingnya pergerakan aktif seperti berjalan kaki, bersepeda, dan transportasi umum,” jelasnya.

Kemudian, guna mencapai tujuan IKN yaitu net-zero emisi pada tahun 2045, kendaraan yang melewati IKN secara bertahap akan diarahkan ke kendaraan full electric.

“Kendaraan listrik akan hadir sepenuhnya pada tahun 2045. Kita coba dulu masa transisi di KIPP yang sangat zero net carbon, tidak ada kendaraan berbahan bakar bensin. Nanti pelan-pelan akan diperluas. Kita sedang mempersiapkan presiden ke-63,” tutupnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel