Bisnis.com, Jakarta – Bos maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengungkap dampak kebijakan Kementerian Keuangan Sri Miliani yang membatasi anggaran perjalanan dinas pejabat kementerian/lembaga. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfanya Putra mengakui kebijakan tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerja GIAA meski pemesanan tiket dari korporasi menjadi salah satu yang paling sering dilakukan. 

“Belum ada dampaknya [terhadap kebijakan kinerja GIAA],” kata Irfan kepada wartawan, Senin (11/11/2024). 

Irfan mengatakan, saat ini masyarakat sedang melakukan perjalanan bisnis. Menurutnya, lebih mungkin mengurangi pertemuan-pertemuan yang tidak perlu dibandingkan mengurangi perjalanan dinas. 

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan membatasi perjalanan dinas Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2024 untuk meningkatkan efisiensi belanja perjalanan dinas. 

Menteri Keuangan Sri Maliani dalam rapat Kabinet pada 23 Oktober 2024 dan 6 November 2024 menguraikan beberapa langkah untuk menghemat biaya perjalanan pemerintah sebagaimana arahan Presiden Prabhu Subianto. 

Setidaknya ada 7 poin yang harus diperhatikan Kementerian/Lembaga terkait efisiensi belanja perjalanan pemerintah. Pengamatan ini diharapkan dapat menghemat setidaknya 50% biaya perjalanan pemerintah.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membatasi perjalanan dinas kementerian/lembaga untuk meningkatkan efisiensi belanja perjalanan dinas TA 2024. 

Menteri Keuangan (Mankeo), Sri Maliani, dalam rapat Kabinet pada 23 Oktober 2024 dan 6 November 2024 menguraikan sejumlah langkah untuk menghemat biaya perjalanan pemerintah sebagaimana arahan Presiden Prabhu Subianto. 

Setidaknya ada 7 poin yang harus diperhatikan Kementerian/Lembaga terkait efisiensi belanja perjalanan pemerintah. Pengamatan ini diharapkan dapat menghemat setidaknya 50% biaya perjalanan pemerintah. 

Pada poin pertama, Menteri/Pimpinan Lembaga diminta mengkaji kembali berbagai kegiatan yang memerlukan belanja perjalanan dinas dalam DIPA TA 2024 dengan tetap menjaga efektivitas pencapaian tujuan program di masing-masing Kementerian/Lembaga dapat dihemat.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel