Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan optimistis Indonesia mampu memenuhi kebutuhan baterai litium untuk 3 juta kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia.

Hal itu diungkapkan Luhut saat diresmikan rencana produksi dan perluasan tahap pertama litium besi fosfat (LFP) PT LBM Energi Baru Indonesia pada Selasa (8/10/2024).

Produksi ini merupakan proyek yang diwujudkan melalui rencana kemitraan investasi strategis antara konsorsium Otoritas Investasi Indonesia (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd. (Changzhou Liyuan), salah satu produsen dan pemasok LFP terbesar di dunia.

“Dengan perbaikan rantai produksi baterai litium, maka tidak kurang dari 3 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan terpenuhi kebutuhan baterai litium industri di Indonesia,” kata Luhut dikutip dari akun Instagram pribadinya, @luhut.padjaitan.

Menurutnya, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam membangun fasilitas produksi katoda LFP terbesar di luar China. Luhut menilai pabrik tersebut tidak hanya sekedar pabrik, tapi juga penopang ekosistem EV terintegrasi di Indonesia.

Ia mengatakan pabrik ini juga akan memberikan dampak besar bagi masyarakat setempat dengan menciptakan lebih dari 2.000 lapangan kerja. Dari total lapangan kerja tersebut, 92% di antaranya diisi oleh tenaga kerja lokal.

“Ini contoh nyata bagaimana investasi besar bisa berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,” lanjut Luhut.

Total investasi dari proyek ini mencapai USD 350 juta atau setara Rp 5,46 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp 15.604 per dolar AS). Sementara perkiraan pendapatannya mencapai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,72 triliun per tahun melalui ekspor ke Amerika, Eropa, Jepang, dan Korea.

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini terdapat tantangan global dan tarik ulur kepentingan asing di dunia. Namun Indonesia bangga memiliki pemimpin yang berani dan tegas dalam mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya.

Indonesia, kata Luhut, tidak lagi sekedar eksportir bahan mentah, namun kini berdiri tegak sebagai kekuatan industri mandiri yang menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang dimiliki.

“Aliran sumber daya alam bukan sekedar konsep, tapi strategi besar yang kita perjuangkan bersama,” kata Luhut.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel