Bisnis.com, Jakarta – Hingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp 624,19 triliun.
“Penerimaan pajak kita sudah mencapai Rp624,19 triliun hingga akhir April, atau 31,38 persen dari target APBN pada akhir April,” kata Menteri Keuangan Sri Mulian Indrawati dalam konferensi pers APBN, Senin (27/1). telah dikumpulkan 5/2024).
Sekadar informasi, realisasi penerimaan pajak sampai dengan April 2013 mengalami penurunan sebesar 9,3% dibandingkan realisasi April 2013 sebesar 688,2 triliun real.
Sri Molyani menyatakan, secara komponen, realisasi tertinggi terdapat pada penerimaan PPh nonmigas yang mencapai Rp377 triliun atau 35,45% dari target tahun ini.
Namun, penerimaan riil PPh nonmigas turun 5,43% year-on-year, terutama dipengaruhi oleh gagalnya profitabilitas perusahaan akibat turunnya harga komoditas.
Lanjutnya, Realisasi PPh nonmigas menurun karena penurunan PPh tahunan khususnya bagi perusahaan atau organisasi berarti perusahaan mengalami penurunan profitabilitas karena turunnya harga barang, sehingga kewajiban membayar pajak juga ikut menurun. menurun. Sri Molyani menjelaskan: Untuk ekstraksi bahan mentah.
Selain itu, realisasi penerimaan PPN dan PPnBM hingga April 2024 tercatat sebesar Rp218,5 triliun atau 26,93% dari target. Realisasi komponen ini menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,93% secara tahunan.
Sementara pendapatan PPH migas mencapai Rp24,81 triliun atau 32,49 persen dari target, turun 23,24 persen year-on-year.
Sri Molyani mengatakan, “Alasan realisasi penerimaan PPh migas adalah kenaikan yang selalu menurun.
Ditambahkannya, Penerimaan PBB dan pajak lainnya sebesar 3,87 triliun rial menunjukkan penurunan yang signifikan sebesar 22,59%.
Penurunan realisasi pendapatan komponen ini terutama disebabkan oleh pembayaran tagihan pajak pada tahun 2023 yang tidak terulang pada tahun ini.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel