Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sekuritas merekomendasikan holding emiten pangastu prazogo PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) setelah dihapuskan dari indeks Russell Financial Times Stock Exchange (FTSE).

Analis Kiwoom Securitas Indonesia Miftahul Kher mengatakan, pasca prediksi FTSE Russell, saham BREN kemungkinan besar akan terkoreksi dalam jangka pendek.

Selain itu, Miftahul menambahkan, sentimen negatif FTSE Russell juga banyak terkoreksi pada saham anak usaha Prajogo Pangestu lainnya, seperti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Petrindo Jaya Kresi Tbk. (KAPAN).

“Untuk saat ini kami sarankan menunggu dan melihat dulu saham BREN,” kata Miftahul saat dihubungi, Jumat (20/09/2024).

Terkait perkiraan FTSE, Miftahul menilai penguasaan pemegang saham dan entitas asosiasi yang menguasai 97% total saham yang dikeluarkan BREN akan meningkatkan likuiditas perseroan.

“Dengan kepemilikan terpusat, FTSE memperkirakan likuiditas saham BREN rendah,” kata Miftahul.

Sementara itu, senior market chartist Mire Asset Securitas Nafan Aji Gusta mengatakan, masih ada ruang untuk aksi beli spekulatif di tengah kontraksi saham BREN pada penutupan perdagangan pekan ini.

“BREN bisa dibeli secara spekulatif karena tertahan di channel support. Gap resistance di 10.725,” kata Nafan saat dihubungi.

Diberitakan sebelumnya, FTSE Russell mengecualikan BREN, emiten Prajogo Pangestu, dari indeks FTSE Global Equity Indonesia.

FTSE mengumumkan rencana tersebut melalui keterangan resmi yang dibagikan pada Kamis (19/9/2024).

“Barito Renewables Energy (Indonesia, BR2QH03, Large Cap Addition), tambahan pada seri indeks FTSE Global All Cap dan indeks terkait, akan dihapus dari indeks FTSE Russell,” tulis FTSE dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat (20/1). 20). 9/2024)

FTSE beralasan BREN tidak memenuhi aturan free float atau jumlah saham beredar di pasar umum sebagaimana diatur dalam aturan konsentrasi pemegang saham tinggi yang ditetapkan FTSE.

Seiring dengan keluarnya BREN dari FTSE, harga saham BREN pun anjlok. Pada perdagangan sesi I hari ini, harga saham BREN anjlok 19,95% ke Rp 8.825.

Selain BREN, saham empat emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu juga ikut merugi.

Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turun 8,37% ke Rp 1.095 dan saham PT Petrindo Jaya Kresi Tbk. (CUAN) turun 14,41% ke Rp 7.575.

Di tujuan yang sama, saham PT Petrosia Tbk. (PTRO) turun 8,46% ke Rp 11.900 dan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 6,11% ke Rp 8.450 per saham.

______________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel