Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Internasional Tbk. (ASII) akan membagikan dividen interim kepada pemegang saham bulan ini. Berapa pertumbuhan saham yang diharapkan?

ASII sendiri berencana membagikan dividen interim sebesar 3,96 triliun rupiah atau setara 98 rupiah per saham kepada investor untuk tahun buku 2024.

Pada saat pembagian dividen interim emiten Grup Astra, saham ASII menunjukkan hasil yang baik. Harga saham ASII naik 2,45% ke Rp 5.225 per saham pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (10/08/2024).

Harga saham ASII secara bulanan menguat 3,98%, meski secara tahunan masih berada di zona merah atau 7,52% year-to-date (YTD).

Nafan Aji Gusta, pakar pasar Mirae Asset Sekuritas, mengatakan dengan pembagian dividen, harga saham Astra akan terkonsolidasi.

“Sekarang relatif terkonsolidasi sejak dividen interim diumumkan. Investor mengambil langkah bertahap untuk mengambil keuntungan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (10/08/2024).

Menurut dia, pada awal masa perdagangan saham tanpa hak dividen atau ex-dividen, kemungkinan harga saham Astra akan terdepresiasi.

“Investor kemudian melakukan akumulasi pembelian ketika harga sudah diturunkan,” ujarnya.

Menurut Nafan, saham Astra mempunyai prospek yang bagus. Sebagai upaya perusahaan untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

ASII sendiri diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi bisnis otomotif karena tumbuhnya permintaan kredit kendaraan di tengah tren penurunan suku bunga dasar.

Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, dan Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuannya sejak bulan lalu, dan kemungkinan akan berlanjut pada akhir tahun ini.

“Penurunan suku bunga dasar dapat meningkatkan kinerja laba dan laba ASII,” kata Nafan.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan Accumulation Buy di ASII dengan target harga Rp 5.250 per saham.

Analis Kiwoom Sekuritas Vicki Rosalinda juga mengatakan, di bisnis otomotif, ASII memiliki ruang untuk meningkatkan kinerja keuangan dan saham pada paruh kedua tahun 2024, seiring dengan sentimen positif potensi penurunan suku bunga The Fed pasca BI. menurunkan tingkat bunga.

“Pemangkasan suku bunga bisa mendongkrak kinerja emiten otomotif sehingga sahamnya kembali menarik dan menarik perhatian investor,” ujarnya.

Selain penurunan suku bunga, sentimen positif lainnya mencakup strategi baru untuk mencapai peningkatan kinerja, potensi pemulihan ekonomi, kredit kendaraan yang terjangkau, dan peningkatan minat konsumen terhadap kendaraan. 

Sementara menurut Bloomberg, konsensus analis menunjukkan sebanyak 26 sekuritas dari berbagai perusahaan sekuritas yang mengkaji saham ASII memiliki rekomendasi beli. Lima analis merekomendasikan ditahan, dan dua analis merekomendasikan jual. Harga saham ASII adalah Rp 5.752 per saham dalam 12 bulan ke depan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA