Bisnis.com, Jakarta – Penerbit Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) mengantongi kontrak baru senilai Rp 1,8 triliun hingga kuartal III 2024.
David Wijaja, Presiden Direktur Acset Indonusa, mengatakan perolehan kontrak baru tersebut lebih rendah 23% dibandingkan perolehan pada kuartal III 2023. Total, ACST meraih kontrak senilai Rp 3,1 triliun pada tahun lalu.
Ia menjelaskan, “Ada sedikit penurunan target hingga akhir tahun ini, kami berharap dapat mencoba meningkatkan perolehan kontrak yang beberapa di antaranya masih berjalan dan kami sedang melakukan pembicaraan dengan calon pelanggan kami. sedang berlangsung.” Diperoleh dari Laporan Keterbukaan Publik pada Selasa (5/11/2024).
David mengatakan ACST masih fokus pada bisnis inti perseroan yakni pondasi, struktur, dan infrastruktur. Dalam bisnis arsitektur, lanjutnya, ACST saat ini melihat sedikit perubahan terhadap peluang pasar yang jauh lebih besar untuk pengembangan fasilitas kesehatan dan proyek pusat data.
“Tujuan dari bisnis ini adalah untuk mengembangkan kemampuan portofolio konstruksi di segmen fasilitas kesehatan dan pusat data, mengingat kondisi pasar,” ujarnya.
Terkait masa depan bisnis konstruksi, CEO Axit Tajathur Hariprembudu mengaku sangat optimistis perseroan akan melanjutkan berbagai proyek infrastruktur sebelumnya di tahun 2024.
Selain itu, ACST melihat pertumbuhan signifikan dalam fasilitas medis modern dan berskala besar, yang merupakan pangsa pasar perusahaan di industri konstruksi.
Selain itu, ia juga meyakini bahwa munculnya industri data center, baik internasional maupun domestik, merupakan peluang bagi perusahaan.
Ke depannya, ACST berkomitmen untuk memperbanyak proyek-proyek baru yang berkontribusi atau bermanfaat bagi keberlanjutan perusahaan.
Seperti diketahui, Acset masih membukukan rugi bersih sebesar Rp 286,07 miliar pada Q3/2024, atau lebih tinggi dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 151,22 miliar pada periode yang sama tahun 2023.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel