Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa bank telah melaporkan angka laba selama 9 bulan tahun ini atau hingga kuartal III 2024. Beberapa bank besar yang telah mempublikasikan angka keuangannya antara lain BCA, BNI, Bank Permata, dan Bank Panin. Keempatnya mencatatkan penampilan berbeda.

Tercatat pada kuartal III tahun ini, ada 3 bank yang menunjukkan peningkatan laba, yakni BCA, BNI, dan Banka Permata. Hanya Panin Bank yang mengalami penyesuaian laba di antara 4 bank besar yang mempublikasikan angka keuangannya.

Berikut rangkuman kinerja empat bank besar yang merilis pendapatan Q3 2024 pada pekan lalu: Pendapatan BCA Q3 2024.

Nasabah melakukan transaksi di ATM BCA/Istimewa

BBCA pada Rabu (23/10/2024) melaporkan laba konsolidasi sebesar Rp 41,1 triliun, naik 12,8% YoY. Presiden Direktur BCA Yahya Setiaatmadja mengatakan operasi ini setara dengan alokasi pinjaman sebesar Rp 877 triliun, meningkat 14,5% dibandingkan tahun lalu.

“Kinerja ini didorong oleh peningkatan nilai dana, serta peningkatan jumlah transaksi dan dana. Peningkatan penyaluran kredit hingga September 2024 menunjukkan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian tanah air,” ujarnya saat memaparkan hasil keuangan kuartal ketiga. kuartal tahun 2024.

Yahya menambahkan, keuangan perseroan pada September 2024 ditopang oleh pinjaman korporasi dengan porsi pertumbuhan terbesar yakni 15,9% secara tahunan menjadi Rp 395,9 triliun.

Sementara pangsa UKM meningkat 14,2% year-on-year menjadi Rp 120,1 triliun, sedangkan pangsa konsumen meningkat 13,1% year-on-year menjadi Rp 216,5 triliun. Pertumbuhan segmen konsumer dipimpin oleh KPR yang tumbuh 10,7% menjadi Rp 130,4 triliun, dan KKB yang tumbuh 17,9% year-on-year menjadi Rp 64,1 triliun.

Kini dari sisi dana, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 3,4% year-on-year menjadi Rp 1.125 triliun. Sementara itu, kualitas dana membaik dengan rasio pinjaman terhadap risiko (loan-to-risk/LAR) sebesar 6,1% per September 2024, membaik dibandingkan tahun lalu sebesar 7,9%.

“NPL [rata-rata] dijaga di angka 2,1% dengan NPL cadangan dan LAR masing-masing 193,9% dan 73,5%,” kata Yahya. Laba BNI triwulan III/2024

Nasabah melakukan transaksi di ATM BNI/Istimewa

BBNI kemudian melaporkan laba konsolidasi sebesar Rp16,3 triliun, naik 3,5% year-on-year dari Rp15,75 triliun.

Sementara itu, BNI menerbitkan pinjaman senilai Rp735,02 triliun, naik 9,5% year-on-year, dan penghimpunan DPK senilai Rp769,74 triliun. Simpanan di BNI meningkat 5,8% dibandingkan tahun lalu.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, total kredit bermasalah (NPL) membaik, turun menjadi 2% pada September 2024 dari 2,3% pada September 2023.

Direktur Utama BNI Roiks Tumilar mengatakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BNI pada tahun ini sebagian besar didukung oleh pertumbuhan dana ritel seiring dengan program restrukturisasi keuangan.

Hal ini tercermin dari perbaikan cost of fund (CoF) BNI yang tercermin pada pendapatan bunga bersih (NIM) pada Q3 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh program strategis perusahaan, antara lain digitalisasi aplikasi backend -rao mobile, keajaiban BNI, serta transformasi jaringan sektor yang ditujukan pada budaya penjualan.

BNI juga melihat peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan perkiraan pemerintah terhadap pertumbuhan PDB, pengentasan kemiskinan dan berbagai program sektoral termasuk infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UKM, penurunan industri termasuk pertanian dan perikanan, serta program perumahan.

“Keyakinan terhadap kebijakan-kebijakan utama perekonomian pemerintahan baru yang disertai kelancaran transisi diharapkan menjadi penyebab pertumbuhan kredit sektor perbankan ke depan,” ujarnya dalam konferensi pers Q3 2024, Jumat (25/10/2024). 2024). ).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel