Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menjual tiga proyek di Ibu Kota Negara (IKN). Nilai ketiga proyek tersebut mencapai Rp5,22 triliun.

Merujuk informasi yang disampaikan di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), ada tiga proyek yang juga telah diserahkan, yaitu Jalan Tol IKN Seksi 1B Ruas Bandara Sepinggan – Tol Balsam yang pertama dengan nilai proyek Rp 3,8 triliun.

Dalam laporannya, pembangunan Tol Bandara Sepinggan – Balsam melengkapi jaringan Tol Akses IKN. Sebelumnya, proyek ini dijadwalkan mengumumkan hasil prakualifikasi pada 28 Juni 2024.

Alasan pembatalan, menyimpang dari syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam Perpres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, termasuk perubahannya, cara produksinya, dan syarat-syarat yang disebutkan dalam dokumen pemilu, tulis LPSE. ditulis pada Rabu (3/). 7/2024).

Proyek lain yang diajukan renovasi adalah pembangunan jalan di KIPP untuk peningkatan Kawasan Perumahan Pekerja Konstruksi (HPK), dengan nilai proyek sebesar 663 miliar.

Lelang proyek ini dikatakan tidak berhasil karena ditemukan kesalahan pada dokumen seleksi. Jika pasal tersebut dinilai tidak sesuai dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2018.

Ketiga, pembangunan markas dan wilayah Badan Intelijen Negara (BIN), dengan nilai proyek Rp706,48 miliar. 

Sedangkan penjualan proyek pembangunan BIN IKN dinilai tidak sah karena menyimpang dari syarat dan ketentuan Perpres Nomor 16 Tahun 2018.

Namun, tidak jelas perbedaan apa yang akan terjadi karena ketiga proyek tersebut tidak bankable.

Dengan demikian, total nilai proyek IKN yang ada di pasaran saat ini adalah Rp5,22 triliun.

Sebelumnya, Danis H. Sumadilaga, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR mengatakan, ada 3 kelompok proyek yang bekerja di IKN. 

Pertama, Lot 1 terdiri dari 40 paket fisik tahun 2020-Maret 2023 dengan nilai kontrak Rp 25 triliun. Kedua, setelah April-November 2023, terdapat 31 koleksi fisik senilai 27,63 triliun. 

Yang terbaru adalah kelompok ketiga, paket fisik Desember 2023 hingga 2024 sebanyak 33 paket senilai 26,53 triliun. 

“Saat ini saya sedang cek [paket 1, 2, dan 3], yang terakhir yang saya bicarakan adalah 33 kontrak [paket 3]. Ini bagian dari pagu anggaran 2025,” ujarnya. 

Kunjungi Google Berita dan Saluran WA untuk berita dan artikel lainnya