Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih belum bisa memastikan kelanjutan rencana penambahan porsi pengembang perumahan atau pengurangan Dana Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada periode yang direncanakan. dalam dua bulan ke depan.

Menurut Mohammad Zainal Fatah, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR (Sekjen), hingga saat ini pihaknya belum mendapat tanggapan atas usulan Kementerian Keuangan untuk menambah kuota FLPP.

Meski demikian, ia mengaku memaklumi, sebab ruang fiskal yang tersedia harus diperhitungkan untuk menerapkan tambahan kuota FLPP pada tahun ini.

“Ya kita lihat penerimaan negaranya, serta ruang fiskal yang mungkin ada,” kata Zainal saat ditemui di Dar Pesona Kahuripan, Rabu (31/07/2024).

Dijelaskannya, Kementerian PUPR mengusulkan penambahan kuota FLPP hingga mencapai 229.000 unit atau sama dengan tahun sebelumnya.

“Tahun lalu kita mencapai 229.000 unit, nanti kita cek apakah masih cukup ruang [atau tidak]. Tapi pokoknya kita tidak mau sama [dengan kuota tahun lalu] kalau bisa lebih banyak. Kita bahas dari -baru nanti,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP (REI) Real Estate Indonesia Joko Suranto menyatakan posisi kuota FLPP diperkirakan akan habis pada September 2024.

Joko menegaskan, kejelasan pemberian tambahan KPR FLPP seolah menjadi pertaruhan terakhir di akhir pemerintahan Jokowi. Di mana, pemerintah harus menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas penyelenggara negara.

Bayangkan sekarang, dengan 200.000 atau 165.000 [unit kuota FLPP] atau kurang dibandingkan tahun lalu, berarti pesannya kurang baik dari segi kepastian kebijakan, berarti juga tidak ada keberpihakan, ”pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel