Bisnis.com, JAKARTA – anak usaha emiten Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO) telah menandatangani perjanjian pemasok dan pengelolaan pemasok dengan PT Bumi Barito Mineral, anak perusahaan Cokal Ltd. salah satu perusahaan publik Australia.

Kerja sama PTRO dengan PT Bumi Barito Mineral (BBM) terjalin setelah penandatanganan term sheet manajemen pemasok dan pemasok pada 30 Juli 2024. Berdasarkan perjanjian ini, PTRO akan memastikan kelancaran dan stabilitas proses produksi.

BBM merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan Batubara Metalurgi (IUP OP) di Kecamatan Sumber Barito dan Kecamatan Seribu Riam, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Direktur Tambang dan Jasa Pertambangan Petrosea Iman Dorus Hihman mengatakan, penandatanganan term sheet ini merupakan bentuk ekspansi bisnis perseroan di Kalimantan Tengah sekaligus memperkuat keberlanjutan di masa depan.

“Sebagai diversifikasi basis pelanggan dan basis mineral yang dikelola perseroan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/8/2024).

Petrosea dikenal menyediakan jasa di sektor batubara dan mineral, mulai dari pertambangan hingga pelabuhan, termasuk jasa penambangan terbuka hingga jasa manajemen proyek pertambangan.

Perusahaan juga memiliki kemampuan untuk memantau dan mengelola aktivitas operasional di berbagai proyek dengan menggunakan data real-time melalui Remote Operations Center yang terletak di kantor pusat PTRO.

Sebelumnya, Petrosea juga menandatangani amandemen dan revisi term sheet Mining Services Agreement dengan PT Pasir Bara Prima. Lembaga ini merupakan anak perusahaan dari PT Singaraja Putra Tbk. (DI SINI).

Perjanjian tersebut mencakup surplus penambangan dan penambangan batu bara di Wilayah Pertambangan Kapuas Tenga, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Berdasarkan lembar waktu yang diperbarui, durasi pekerjaan telah diperpanjang hingga masa penambangan dengan perkiraan biaya $1,08 miliar. Sedangkan perkiraan produksi lapisan penutup mencapai 415,4 juta BCM dan produksi batu bara mencapai 52 juta ton.

__________

Harap diperhatikan: laporan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA