Bisnis.com, JAKARTA – PT Pindad (Persero) menargetkan melampaui 40% tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus listrik di Transjakarta.

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, kini pihaknya akan mulai mengembangkan bus listrik setelah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Transjakarta. Oleh karena itu, belum ada rincian peta jalan bus listrik untuk mencapai TKDN 40%.

“Keperluan TKDN rata-rata di atas 40%. Tapi kita lihat tahapan mana yang bisa kita lalui, nanti berkembang mana saat kita share desain dan share apa yang kita inginkan. Seharusnya begitu [TKDN di atas 40%],” ujarnya dalam pertemuan tersebut. Dari Bisnis di Jakarta pada Selasa (10/9/2024).

Ia menambahkan, hingga saat ini PT Pindad sedang menyiapkan model prototipe bus listrik tersebut untuk bisa mendapat sertifikat dari Kementerian Perhubungan pada tahun ini.

“Tentunya tahapan setelah perancangan dan pengujian yang penting di sini adalah prototipe tersebut harus mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan, yang coba kami lakukan pada tahun ini,” tutupnya.

Di sisi lain, CEO Transjakarta Velfizon Yuza mengatakan pihaknya akan berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik bekerja sama dengan pihak terkait seperti PT Pindad.

Ia juga berencana jika kontrak dengan perusahaan bus tersebut berakhir, ke depan Transjakarta akan melakukan peremajaan blok tersebut dengan beralih menggunakan bus listrik.

“Ke depan akan diperlukan kontrak baru untuk penggunaan unit bus listrik. Bus listrik yang akan memulai litbang ini akan diproduksi Pindad untuk memenuhi kebutuhan Transjakarta yang akan digunakan oleh operator,” ujarnya. Serigala.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel