Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka telah mengajukan usulan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 976 miliar untuk tahun anggaran 2025.
CEO Inka Eko Purwanto mengatakan suntikan dana tunai diperlukan untuk mengembangkan industri perkeretaapian di Tanah Air.
Secara khusus, PMN akan digunakan untuk memperluas fasilitas produksi perseroan di Banyuwangi, mengembangkan lokomotif dan peralatan hingga penyempurnaan sistem bogie kereta kecepatan tinggi.
Eko mengatakan, permintaan kereta self-driving di dalam dan luar negeri berpotensi terus tumbuh. Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkan kapasitas dan kapasitas produksinya.
Selain itu, Inka saat ini juga sedang memperbaiki beberapa Kereta Listrik (KRL) pesanan PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter.
“Khususnya permintaan KRL dalam negeri berasal dari PT KAI Group. Peningkatan kebutuhan produksi ini tidak sebanding dengan kapasitas yang dimiliki Inka,” kata Eko saat wawancara dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (09/07/2024). ).
Ia melanjutkan, mengingat usia mesin yang dimiliki perusahaan, investasi pemerintah juga diperlukan. Eko mengatakan, sekitar 40% produk perseroan berusia di atas 25 tahun, sedangkan 2% di antaranya berusia di atas 50 tahun. Hal ini meningkatkan kemungkinan pengoperasian yang efisien.
Selain itu, pengembangan produk baru juga dapat terhambat oleh mesin yang sudah ketinggalan zaman. Selain itu, perlu juga pembaharuan mesin dan fasilitas produksi, kata Eko.
Selain itu, dia mengatakan aktivitas produksi perusahaan di Banyuwangi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sebab, Inka masih melakukan persiapan untuk memenuhi permintaan pabrikan.
Eko mengatakan perluasan produk yang dihasilkan perseroan akan memungkinkan Inka memproduksi banyak produk atau suku cadang kereta api. Hal ini dapat meningkatkan tingkat Standardisasi Dalam Negeri (TKDN) pada jalur kereta api dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Selain itu, PMN juga dapat berdampak pada masyarakat. Eko mengatakan beberapa hal baik tersebut antara lain peningkatan lapangan kerja, penyediaan transportasi, dan peningkatan kebebasan industri.
Sementara bagi Inka, PMN akan terus mengembangkan teknologi perkeretaapian, jelas Eko.
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Channel WA