Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham (IHSG) diperkirakan terus meningkat pada September. Lantas, mampukah IHSG naik ke level tertinggi sepanjang masa (ATH)?
Vice President Investasi dan Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, IHSG masih berpotensi menguat di September jika tidak ada kendala.
Namun kita juga harus berhati-hati agar tidak terbawa oleh cerita kepastian pemotongan dividen, kata Nico, berbicara Jumat (30/8/2024) ini.
Dia melanjutkan, apa pun bisa terjadi hingga pertemuan Federasi pada 18 September. Nico juga mengatakan ada beberapa berita penting yang bisa dicermati investor di bulan September.
Dari Indonesia, kabar yang perlu diwaspadai investor adalah mata uang Indonesia yang diperkirakan akan kembali turun seiring dengan adanya PMI Manufaktur.
Kini, dari Amerika, banyak berita yang perlu diwaspadai investor, seperti lowongan pekerjaan JOLTS yang diperkirakan menurun, perubahan upah diperkirakan meningkat, dan pengangguran diperkirakan menurun.
Berikutnya, pendapatan rata-rata per jam tahun-ke-tahun diperkirakan meningkat, IHK tahun-ke-tahun, permintaan PPI tahun-ke-tahun, dan pertemuan Fed pada 18-19 September.
Dari kawasan Eropa, menurutnya, ada berita-berita seperti pertumbuhan ekonomi kuartal II, rapat Bank Sentral Eropa pada 12 September serta CPI MoM dan YoY yang bisa menjadi perhatian investor.
Sementara dari Tiongkok, investor dapat mencermati data seperti Caixin PMI Manufacturing, PPI YoY, dan CPI YoY.
Selain itu, data seperti produksi industri tahunan, penjualan produk, dan keuntungan industri mungkin menjadi fokus investor bulan ini.
“Dengan informasi tersebut, kami melihat IHSG berpotensi bergerak pada kisaran 7.594–7.715,” kata Nico.
Sektor-sektor yang dipilih Pilarmas Investindo Sekuritas pada bulan September adalah perbankan, sektor konsumen, real estate, serta transportasi dan logistik.
Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan Canal WA