Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melanjutkan program pembagian alat masak listrik (AML) atau rice cooker kepada masyarakat secara gratis pada tahun ini.
Sedangkan pada tahun lalu, program pembagian AML gratis tersalurkan sebanyak 342.621 unit atau 68,5% dari perkiraan 500.000 unit pada APBN 2023.
Bapak Jisman Hutajulu, Direktur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan pihaknya akan terus melaksanakan proyek ini dengan anggaran Rp 85 miliar.
“Ini [proyek AML] kita lanjutkan ya. Tahun ini ya. Kata Pak Jisman saat ditemui di Majelis Nasional Senayan, Rabu (5/6/2024).
Jisman mengatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk membeli 157 ribu unit AML.
Jumlah 157.000 rice cooker yang akan disalurkan masih belum sesuai rencana tahun 2023. Tahun lalu, target distribusi rice cooker sebanyak 500.000 unit.
“Untuk kekurangan 157 ribu lebih kemarin, kita baru mengenali 342 ribu dari 500 ribu,” ujarnya.
Sebelumnya, Komisi VII DPR RI mengusulkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melanjutkan proyek bantuan rice cooker pada tahun ini.
Anggota Komite VII DPR RI Mulyanto mendorong Kementerian ESDM agar menggunakan sisa dana anggaran atau SiLPA proyek bantuan boiler pada akhir tahun 2023 untuk alokasi tahun ini.
Mulyanto mengatakan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (25/3/2024), “Kami meminta agar anggaran dinaikkan kembali untuk pemulihan bagi yang tidak menerimanya”.
Sementara Kementerian ESDM belum mengalokasikan anggaran khusus untuk proyek penanak nasi gratis tahun ini. Pada tahun 2024, anggaran proyek alat pengolahan listrik atau AML hanya mencapai 176,06 miliar dollar AS. sebesar Rp 322,5 miliar.
Artinya, terdapat SiLPA yang relatif besar yaitu sekitar Rp 146,44 miliar dari proyek yang dijalankan sekitar 2 bulan pada akhir tahun lalu.
“Saya minta Dirjen Gatrik mengambil tindakan, agar SiLPA ini bisa digunakan untuk nama keluarga yang sama tanpa mengubah nama keluarga, sehingga kita bisa bertindak atas perasaan masyarakat,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel