Bisnis.com, JAKARTA — Prof. dr. Ir. R. Nunung Nuryartono, M.Si kembali menjabat sebagai Presiden Dewan Jaminan Sosial Nasional (NSC) untuk masa jabatan kedua pada tahun 2024-2029.

Keputusan Nunung berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2008. Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional Tahun 2024 64/M.

“Telah ditetapkan susunan anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional Tahun 2024-2029: 1. Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryartono, M.Si, sebagai anggota yang mewakili unsur presiden dan pemerintah,” kata Presiden. dekrit berbunyi. Keputusan tertanggal 18 Oktober 2024 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo itu diterbitkan pada Minggu (27/10/2024).

Selain Nunung, perwakilan pemerintah di DJSN adalah Sudarto, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Indah Anggoro Putri, dan Rubben Rico. Nama-nama anggota DJSN yang mewakili pemerintah tidak mengalami perubahan dibandingkan struktur DJSN 2019-2024.

Lalu bagaimana profil Nunung? Nunung yang masih bertahan di laman alumni IPB ini merupakan guru kelahiran Semarang, 9 September 1969. Pada tahun 2023, Nunung ditunjuk sebagai Deputi Koordinasi Peningkatan Jaminan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Akademisi ini memiliki pengetahuan ilmiah di bidang pengembangan sumber daya manusia dan kebijakan sosial. Sedangkan jalur pendidikan membawanya ke Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan gelar sarjana. Beliau menerima gelar BA di bidang Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya pada tahun 1992. Nunung kemudian melanjutkan studi pascasarjana di IPB dan pada tahun 1997 memperoleh gelar Magister Ekonomi Pertanian. Pada saat yang sama, ia menerima gelar doktor dari George August University di Göttingen, Jerman. Pada tahun 1997, bidang pembangunan sosial ekonomi pedesaan. 2005.

Pada tahun 2019, beliau dianugerahi gelar Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB pada tahun 2018-2023.

Sejak tahun 2019, Nunung juga aktif sebagai Senior Research Fellow di Australia-Indonesia Centre. Salah satu gagasan besar yang selalu digalakkan adalah menciptakan SDM unggul untuk Indonesia Emas 2045.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel