Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik (EV) asal Vietnam, VinFast, merugi hingga satu triliun dong (mata uang Vietnam).

Dalam laporan keuangannya, perusahaan membukukan kerugian bersih sebesar 18,76 triliun dong atau sekitar $762 juta pada kuartal kedua tahun 2024. Kerugian tersebut meningkat dari 13,4 triliun dong pada periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur VinFast, Le Thi Thu Thuy, mengatakan kerugian perusahaan disebabkan oleh biaya penurunan nilai yang lebih tinggi, padahal penjualan naik 9% menjadi 8,67 triliun dong.

“Kami masih merupakan perusahaan start-up dan masih memperkirakan kerugian dalam beberapa kuartal ke depan. Kerugian pada kuartal II terutama disebabkan oleh adanya biaya penurunan nilai atas sisa aset bersih,” ujarnya, mengutip Bloomberg, Minggu (22/09/2021). 22/09/09). 2024).

VinFast mengungkapkan, beban penurunan nilai sisa aset bersih pada kuartal II mencapai US$104 juta, dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang hanya US$5 juta. Hal ini menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola asetnya.

Sebagai bagian dari strategi mengantisipasi kerugian tersebut, VinFast menargetkan menjual kendaraan di 50 negara. Ini merupakan langkah strategis karena banyak raksasa otomotif juga mengalami penurunan ambisi global di industri kendaraan listrik.

Sementara itu, dari total jumlah kendaraan yang dikapalkan VinFast pada kuartal II-2024, sekitar 51% dicadangkan untuk pihak berelasi perseroan. Hal ini menunjukkan VinFast masih mengandalkan hubungan internal untuk meningkatkan penjualan.

Ke depannya, VinFast berencana membuka pabrik di India pada paruh pertama tahun 2025. Selain itu, perusahaan juga telah memulai pembangunan pabrik di Indonesia pada Juli 2024. Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat kehadiran VinFast di pasar internasional.

“Kami juga menyoroti pentingnya pasar domestik Vietnam dalam mendorong pendapatan selama sisa tahun 2024. Pasar Vietnam menyumbang lebih dari 90% total pengiriman pada kuartal kedua,” tutupnya.

Per 31 Agustus 2024, VinFast memiliki 155 showroom di seluruh pasar dan sekitar 70% di antaranya merupakan dealer resmi. Kedepannya VinFast juga berupaya memperluas jangkauan distribusinya. Pabrik VinFast di Indonesia

Berdasarkan catatan Bisnis, PT VinFast Automobile Indonesia resmi meletakkan batu pertama atau groundbreaking perakitan mobil listrik di Subang, Jawa Barat pada Senin (15/7/2024).

Penasihat senior Chairman Vingroup, Nguyen Duc Thanh mengatakan, investasi awal fasilitas perakitan tersebut akan menelan biaya US$200 juta atau setara Rp3,23 triliun (kurs Rp16.154) dengan kapasitas produksi 50.000 unit mobil listrik per tahun.

Fasilitas perakitan ini juga mencakup beberapa area produksi utama, seperti bengkel bodi, perakitan umum, bengkel cat dan area pengujian, dll.

Fasilitas perakitan ini diharapkan mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun 2025, memproduksi kendaraan listrik VF 3, VF 5, VF 6 dan VF 7 untuk pasar Indonesia.

“[Kapasitas produksi] mencakup produk setir kanan yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia,” ujarnya pada acara peresmian pabrik kendaraan listrik Indonesia VinFast di Subang, Jawa Barat, Senin (15/07/2024).

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel