Bisnis.com, Jakarta – Garibaldi ‘Boy’ Tohir dan Saratoga Group Pemasok Bahan Baterai Tuberkulosis PT Merdeka. (MBMA) akan memperhitungkan peningkatan produksi endapan nikel campuran hidroksida (MHP) mulai tahun 2025, dengan beberapa proyek perluasan akses HPAL direncanakan pada akhir tahun ini. 

GM Komunikasi Korporat PT Merdeka Copper Gold Tubes. (MDKA) Tom Malik mengatakan hingga akhir kuartal III 2024, kerja sama HPAL dengan GM melalui PT ESG New Energy Materials telah mencapai 85%. MBMA memegang 60% saham dalam usaha patungan ini. 

Proyek HPAL menghasilkan 30.000 ton nikel per tahun untuk PLTMH. Tahap pertama akan memiliki kapasitas 20.000 ton PLTMH yang diharapkan dapat dioperasikan pada akhir tahun ini. 

“PLTMH berkapasitas 30.000 ton per tahun ini dijadwalkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2025,” ujarnya. 

Selain itu, MBMA juga memiliki 12,5% saham PT Meiming New Energy Material yang sudah memiliki unit commissioning HPAL. 

Sedangkan pabrik produksi di Morowali Industrial Park (IMIP) Indonesia sebanyak 25.000 ton. Proyek ini dikembangkan oleh G.M. 

“Saat ini pabrik tersebut menggunakan Feed Processing Plant (FPP) milik IMIP dan rencananya akan dikonversi menjadi FPP di Tambang SCM setelah selesai pada pertengahan tahun 2025,” ujarnya. 

Dua mixer pada tahun 2010. Ia mengatakan akan mulai bekerja pada awal tahun 2025. Dengan demikian, kontribusi kenaikan penjualan PLTMH akan dibukukan perseroan pada tahun depan. 

Sedangkan MBMA telah bermitra dengan Brunp CATL untuk mendirikan pabrik HPAL di MHPI dengan kapasitas nikel 60.000 ton per tahun.

Sedangkan MBMA mendapat keuntungan sebesar USD 20,39 juta atau Rp 308,61 miliar. 

Pendapatan pada semester I-2024 sebesar US$19,65 juta, meningkat tajam dari kerugian US$297,48 juta yang dicatat MBMA pada periode yang sama tahun lalu.  

Margin positif tersebut ditopang oleh pendapatan sebesar $921,64 juta atau sekitar $13,94 triliun. Angka pendapatan tersebut meningkat 162,78% atau Rp 5,31 juta dibandingkan sebelumnya US$ 350,97 juta. 

Pertumbuhan pendapatan terbesar MBMA adalah nickel pig iron (NPI) sebesar $479,5 juta, nickel mat sebesar $386,7 juta, dan nickel limonite ore sebesar $55,44 juta. 

Seiring dengan peningkatan pendapatan, belanja pendapatan juga meningkat menjadi $858,47 juta atau Rp12,99 triliun.  

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel