Bisnis.com, Jakarta – Mazda Indonesia menyatakan akan terus membangun fasilitas produksi di Indonesia dan menyerap tenaga ahli dan tenaga kerja Indonesia. Bagi Mazda, produksi mobil adalah urusan ‘sakral’ yang bukan hanya soal produksi massal.  

Hingga saat ini, seluruh lini produksi Mazda yang didistribusikan di Indonesia dilengkapi dengan perlengkapan dan kualitas yang sama dengan negara asalnya, Jepang. Bagi Mazda, pembuatan mobil tidak sebatas produksi massal namun tetap menjaga orisinalitas.

Hal ini juga menjadi pertimbangan ketika membangun fasilitas perakitan di Indonesia. Mazda Indonesia memerlukan waktu persiapan yang sangat lama.

Sementara itu, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Agen Tunggal Pemegang Merek Indonesia (ATPM) dan distributor kendaraan Mazda, sebelumnya mengumumkan biaya fasilitas perakitan diperkirakan mencapai Rp 400 miliar.

COO Mazda Indonesia Ricky Theo mengatakan ini adalah visi merek Jepang terhadap mobil premium. Menurutnya, masih ada konsumen yang menilai produk Mazda dibandingkan sekadar melihatnya sebagai alat transportasi.

“Mazda bukan sekedar jabatan, tapi membuat masyarakat merasakan jati dirinya,” ujarnya saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, Rabu (29 Mei 2024).

Apalagi, kata dia, fasilitas perakitan Mazda akan dibangun dari awal, dimulai dari peralatan dan elemen lainnya. Mazda, yang memiliki hubungan dekat dengan Hiroshima, Jepang, memiliki andil unik dalam produksi mobil.

Ada banyak tahapan dalam proses produksi mobil Mazda, dan karena merupakan barang keramat maka tidak dapat dirusak.

“Kami tidak mengejar volume karena kami bukan merek yang mengejar volume. Kami ingin mencari konsumen yang bisa mengapresiasi desain Mazda sebagai sebuah merek,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.