Bisnis.com, JAKARTA — Prajogo Pangestu, Presiden Barito Pacific Group, akan menambah kepemilikan sahamnya di PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). Prajogo mengakuisisi 26,61 juta saham BREN dengan perkiraan nilai transaksi Rp 181 miliar. 

Berdasarkan keterbukaan, Prajogo membeli saham BREN pada 2 dan 3 Oktober 2024. 

Pada 2 Oktober 2024, salah satu orang terkaya di Indonesia ini membeli 16,71 juta saham BREN dengan harga rata-rata Rp 6.776. 

Prajogo kemudian membeli saham BREN pada 3 Oktober 2024 sebanyak 9,89 juta lembar saham dengan harga rata-rata Rp 6.845. 

“[Tujuan transaksi] adalah investasi swasta dengan status kepemilikan langsung,” jelas Merli, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BREN, dalam keterangannya, Kamis (10/03/2024). 

Melalui keterangan resmi, Merli menjelaskan langkah Prajogo dilatarbelakangi oleh kepercayaannya terhadap perusahaan dan keinginannya untuk terus mendukung Indonesia mencapai net-zero emisi.

“Pak Prajogo menambah kepemilikannya sebanyak 26.611.600 saham pada 2 dan 3 Oktober 2024,” ujarnya.

Merli melanjutkan, pihaknya akan selalu mendukung Prajo dalam ekspansi dan pengembangan bisnis perusahaan. Barito Renewables berkomitmen kuat untuk terus berkarya di bidang energi baru dan terbarukan. 

“Oleh karena itu kami optimis dengan kontribusi perusahaan bagi Indonesia,” pungkas Merli.

Melalui pembelian saham BREN, Prajogo kini memiliki 119,78 juta saham BREN atau setara 0,08%. Sedangkan sebelum transaksi, jumlah saham BREN yang dimiliki Prajogo sebanyak 93,17 juta lembar atau setara 0,06%.

Star Energy Geothermal, anak perusahaan Barito Renewables, baru-baru ini mengumumkan rencana peningkatan kapasitas menjadi 102,6 MW pada Konferensi dan Pameran Panas Bumi Internasional (IIGCE) 2024.

Inisiatif strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas panas bumi Star Energy melalui modernisasi proyek dan penambahan kapasitas baru untuk mendukung tujuan transisi energi Indonesia.

Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA