Bisnis.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto yang terpilih pada 2024 hingga 2029 mengatakan, negara harus melakukan intervensi terhadap perekonomian, bukan dikendalikan oleh mekanisme pasar.

Prabowo menilai, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini menjadi contoh yang baik dalam melakukan intervensi perekonomian agar tidak hanya menguntungkan kelompok kaya saja.

Prabowo pada Kamis (10/10/10/10/10). 2024).

Misalnya saja pemerintahan Jokowi yang selalu melakukan intervensi untuk mengendalikan inflasi. Menurut dia, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bertemu setiap minggu dengan para pemimpin daerah untuk memastikan harga pangan terkendali.

Oleh karena itu, tak heran jika Ketum Partai Gerindra ini berhasil mengendalikan inflasi. Berdasarkan laporan, inflasi bulanan pada tahun 2024 akan berkisar antara 1,84% hingga 3,05%.

“Ekonomi terpukul dan gagal. Ini bukan sesuatu yang kita tinggalkan demi sukses. Manajemen; manajemen yang prudent, manajemen yang prudent, manajemen yang prudent,” kata Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga berharap bisa menumbuhkan perekonomian sebesar 8%-9% meski banyak yang tidak percaya.

“Terus siapa tahu, mungkin nggak 8% [pertumbuhan ekonomi RI]. Kalau 9%? Gak percaya ya? Bener nggak? Tunggu tanggal mainnya. Saya optimistis.” .

Ia mengaku sengaja menargetkan jumlah yang besar. Jadi, meskipun gagal, implementasinya tidak mencapai tujuan yang ambisius.

Selain itu, ia mengatakan sumber daya alam dan sumber daya negara yang dimiliki Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah dituntut untuk melindungi dan mengelola kekayaan tersebut semaksimal mungkin.

Selain itu, Prabowo tak memungkiri bahwa pemerintahannya mempunyai banyak pekerjaan rumah. Ia mencontohkan perlunya pembenahan birokrasi, perekonomian, pendidikan, dan peradilan di masa depan.

Lihat Google Berita dan berita serta artikel lainnya di Google Channel