Bisnis.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan mengubah penyaluran subsidi BBM ke penerima manfaat langsung.
Hassan Nasbi, Direktur Kantor Komunikasi Kepresidenan, menjelaskan Presiden Prabowo menggelar pertemuan bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga untuk membahas persoalan subsidi energi.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo meminta para menteri dan pimpinan lembaga untuk lebih memperjelas persoalan subsidi agar penerima dan pemberi subsidi bisa lebih tepat sasaran.
Hassan juga memastikan program subsidi tersebut nantinya akan disalurkan langsung kepada masyarakat penerima manfaat.
Hassan di Istana Kepresidenan Jakarta mengatakan, “Iya, sekarang kita sedang perbaiki datanya agar yang menerima datanya benar. Jadi tidak ada lagi subsidi yang menyesatkan. Jadi sangat tepat sasaran dan subsidinya bermanfaat bagi masyarakat.
Hassan tidak merinci bentuk subsidi apa yang akan digantikan dengan program pembayaran langsung kepada calon penerima manfaat. Namun persoalan subsidi BBM dibahas dalam pertemuan siang tadi.
Pantauan Bisnis, pejabat pemerintah yang hadir di Istana antara lain PT Perusahaan Perusahaan EL Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nick Widtawati. Namun, tidak satu pun dari mereka yang mengungkapkan informasi apa pun kepada wartawan.
Hassan menjelaskan usai pertemuan: “Subsidi nanti akan dicairkan agar bisa menyasar lebih banyak masyarakat yang benar-benar membutuhkan.”
Prabowo dilaporkan memerintahkan para menteri dan pejabatnya untuk menyelesaikan pendataan penerima subsidi dalam waktu dua minggu. Meskipun data terkait kesejahteraan sosial atau DTKS tersedia di berbagai instansi/organisasi, Badan Pusat Statistik ditunjuk sebagai pemimpinnya.
Namun besaran subsidi tersebut belum diungkapkan kepada publik.
Hassan mengatakan: “Perintahnya akan selesai dalam waktu dua minggu. Sinkronisasi data sudah ditentukan dan BPS akan menyiapkan datanya.”
Sebelum dilantik, Prabowo Subianto berjanji akan mengubah program subsidi yang langsung menyasar barang atau komoditas sebagai bantuan tunai, menurut catatan dunia usaha.
Dalam konferensi di Jakarta, Prabowo mengatakan, “Setelah diteliti, banyak subsidi kita yang sekarang tidak dinikmati oleh lapisan terbawah karena subsidi tersebut adalah subsidi barang dan produk. Kita sudah mengkajinya dan mengubah subsidinya menjadi Subsidi untuk keluarga. Rabu (10 September). 2024), Jakarta Pusat Kota (JCC).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel