Bisnis.com, Jakarta – Manajemen pelaksana program kartu pra kerja (PMO) buka suara mengenai masa depan program tersebut pasca berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kahyo Prihadi, Direktur Monitoring dan Evaluasi Prakerja, mengatakan pihaknya menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah untuk melanjutkan program tersebut mulai tahun 2020. Sebab, mereka hanya pelaksana manajemen, bukan pengambil kebijakan.

“Ini arahan dari Komite Penciptaan Lapangan Kerja,” kata Kahyo dalam media briefing sebelum bekerja, Rabu (15/5/2024).

Namun, pihaknya saat ini sedang menyusun anggaran pra kerja tahun anggaran 2025, menunggu arahan lebih lanjut dari Komite Penciptaan Lapangan Kerja. 

“Anggarannya untuk tahun 2025 sedang kita persiapkan, namun masih menunggu arahan untuk tahun 2025 rencana program prakerjanya seperti apa,” jelasnya. 

Hingga Mei 2024, kurang lebih 800.000 peserta telah mengikuti program Kartu Prakerja. Tahun ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto menargetkan dapat melatih 1,14 juta peserta pada tahun ini melalui Program Prakerja. 

Menurutnya, program ini perlu dilanjutkan pada tahun ini karena terbukti bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan masyarakat dan mencari pekerjaan.

Penerima manfaat Prakerja gelombang baru telah dibuka pada 23 Februari 2024 yaitu gelombang 63 dengan target 1,14 juta peserta pada tahun 2024. Kuota ini akan dilaksanakan secara bertahap melalui pengelolaan penerapan Prakerja. Program Kartu (MPPKP),” kata Airlanga. Kata Airlangga yang menjabat Ketua Komite Cipta Kerja pada Februari 2024.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp4,8 triliun untuk program kartu pra kerja. Anggaran ini meningkat Rp 4,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dari total anggaran sebesar Rp 4,8 triliun, 0,93% digunakan untuk operasional dan 99,08% untuk pendanaan program. Setiap peserta program akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp 4,2 juta per orang.

Besaran dukungan beasiswa tersebut terbagi atas biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif finansial pasca pelatihan sebesar Rp600.000 yang diberikan sebanyak satu kali, dan insentif survei sebesar Rp100.000 untuk menyelesaikan survei sebanyak dua kali.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel