Bisnis.com, JAKARTA – Investor reksa dana disarankan menempatkan modalnya pada sektor yang tepat, mengingat kesimpangsiuran kebijakan suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang belum mereda.
Kepala Manajemen Investasi Investment Insight Qamar Remoa mengatakan, perkembangan pasar modal hingga Mei 2024 cukup fluktuatif. Menurut dia, investor sebaiknya melakukan diversifikasi portofolionya.
Kondisi saat ini, lanjutnya, menciptakan volatilitas pasar yang tinggi sehingga investor dapat memilih instrumen yang stabil dan andal. Berdasarkan data yang dihimpunnya, pada tahun ini terjadi penurunan unit penyertaan (UI) pada reksa dana saham, indeks, dan ETF antara 3% hingga 10%.
Di sisi lain, reksa dana pendapatan tetap dan lindung nilai justru memperoleh keuntungan sebesar 0,5% hingga 2%. Itu sebabnya Kamar menyarankan investor mempertimbangkan reksa dana yang risikonya lebih terukur.
“Reksa Dana Pendapatan Tetap Dana I-Hajj Syariah merupakan produk unggulan kami dengan kinerja historis yang mampu mengungguli benchmark. “Dengan kinerja pertumbuhan yang relatif stabil dan terukur, durasi portofolio tetap medium to short, sehingga pricing tidak terlalu sensitif terhadap volatilitas pasar,” jelas Qamar.
Menurutnya, return pada tahun 2024 berada pada kisaran 6%-7%, Reksa Dana I-Haji menawarkan peluang investasi yang relatif stabil bagi investor dalam dinamika pasar saat ini.
Sementara itu, London Stock Exchange Group (LSEG) bekerja sama dengan lembaga riset dan analisis Lipper Fund memberikan 3 penghargaan internasional kepada PT Insight Investments Management untuk 2 produk Reksa Dana Syariah.
Direktur Riset Global LSEG Lipper Tom Rosein mengatakan LSEG Lipper Fund 2024 menyadari bahwa periode tiga tahun terakhir mungkin merupakan periode paling dramatis yang pernah terjadi di pasar dalam beberapa dekade.
“Manajer investasi yang diakui adalah manajer investasi yang telah mengarahkan investasinya melalui pandemi, resesi ringan, perang, melonjaknya inflasi, dan intervensi bank sentral yang dramatis,” tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel