Bisnis.com, JAKARTA – PetroChina dikabarkan tengah menjajaki potensi migas di Teluk Bone, ladang lepas pantai di Sulawesi Selatan.
Kabar tersebut disampaikan Kepala Staf SKK Migas Nanang Abdul Manaf terkait hasil penelusuran intensif yang dilakukan pemerintah pada tahun 2022 di lima cekungan di kawasan timur Indonesia.
Petrochina mau masuk, kata Nanang saat ditemui di samping IPA Convex 48, ICE BSD City, Kamis (16/5/2024).
Sebelumnya, tim peneliti yang dipimpin Nanang berfokus pada cekungan Buton, Seram, Aru, Timur, dan Warim untuk mempercepat eksplorasi di wilayah timur. Nanang mengatakan, sebagian hasil pencarian tersebut merupakan penelitian gabungan dan blok pencarian.
“Kalau Aru sudah jadi blok Petronas, Seram sekarang jadi joint venture di sana dengan Pertamina, Petronas, lalu perusahaan lain,” kata Nanang.
Sementara itu, perusahaan minyak dan gas Australia, Woodside Energy, juga berupaya mengeksplorasi lebih jauh Cekungan Buton, sebuah prospek minyak lepas pantai di Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM per Juni 2020, Teluk Bone Utara memiliki skenario minyak sebesar 239,79 juta barel minyak (MMBO) dan gas sebesar 1,16 triliun meter kubik (Tcf).
Prospek perairan Buton ini sudah berkali-kali ditawarkan untuk dilelang kepada kontraktor sebagai tindak lanjut pekerjaan eksplorasi.
Berdasarkan data yang dihimpun SKK Migas per 1 Januari 2022, terdapat puluhan cekungan dengan potensi sumber daya minyak hingga 23,6 BBO dan gas hingga 271,4 Tcf yang belum ditemukan.
Di sisi lain, potensi kondensat diperkirakan mencapai 955,17 MMSTB dan sumber daya gas sebesar 53,12 Bscf.
Tiga cekungan potensial dengan kandungan minyak tinggi adalah Sumatera Selatan (3,5 BBO), Sumatera Utara (2,7 BBO), dan Jawa Timur (2,7 BBO).
Sementara itu, terdapat tiga cekungan potensial dengan kandungan gas tinggi yang tersebar di Bintuni (72,7 Tcf), Sumatera Utara (51,3 Tcf), dan Aru-Tanimbar (23,7 Tcf).
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel