Bisnis.com, Jakarta – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan pesawat yang jatuh di Lapangan Sunburst BSD pada Minggu (19/5/2024) tidak memiliki alat perekam data atau black box.

Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurkahio Otomo menjelaskan, pihaknya saat ini terus melakukan pendataan mengenai jatuhnya pesawat Tecnam P2006T. 

Berdasarkan temuan awal KNKT di lapangan, pesawat yang jatuh tidak memiliki kotak hitam, kata Norcahew. Ia juga mengatakan, tidak perlu ada kotak hitam di pesawat serupa.

Saat dihubungi, Senin (20/5/2024), Norcahew mengatakan, “Pesawat yang terlibat kecelakaan kemarin tidak memiliki kotak hitam, tidak perlu. Nanti kita akan mempelajari puing-puingnya untuk diselidiki.”

Usai peninjauan lapangan, KNKT akan memeriksa sisa-sisa pesawat yang terlibat kecelakaan tersebut, lanjutnya.

Sementara itu, Norcaheo juga belum bisa menduga penyebab kecelakaan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya belum melakukan penyelidikan menyeluruh.

Sebagai informasi, Tecnam P2006T merupakan pesawat berbahan logam ringan dengan sayap tinggi dan mesin ganda. Pesawat ini dibangun oleh Costruzioni Aeronautiche Tecnam di Capua, Italia, dekat kota Napoli. Diketahui, pesawat tersebut mulai diproduksi pada tahun 2007.

P2006T menerima sertifikasi kelaikan udara di Uni Eropa oleh EASA di bawah CS23 pada tahun 2003, dan sertifikasi tipe pada tahun 2009. Pesawat ini juga menerima sertifikasi FAR Part 23 dari Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat pada tahun 2010.

P2006T menggunakan mesin tipe Rotax 912 S3 bertenaga 2×100 hp. Pesawat ini dapat dijalankan dengan bahan bakar Mogas atau Avgas dan mengkonsumsi sekitar 34 liter bahan bakar per jam.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel