Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Senior PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andrew Asmoro memperingatkan risiko melemahnya belanja konsumen pada kuartal II-2024 setelah pertumbuhan ekonomi melambat baik secara tahunan maupun triwulanan.

Endree memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2024 sebesar 5,05% per tahun, menunjukkan stabilitas di tengah ketidakpastian global. Namun konsumsi rumah tangga tetap stabil dengan peningkatan stabil sebesar 4,93% karena adanya perayaan hari raya keagamaan.

Namun, Endrey melihat tanda-tanda melemahnya konsumsi, terutama di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Padahal, konsumsi rumah tangga menjadi andalan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, inflasi harus dijaga agar tetap rendah,” ujarnya, Selasa (8 Juni 2024).

Apalagi dia baru saja berada di Amerika Serikat. Indikator ekonomi yang menunjukkan penurunan indikator ekonomi sehingga menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan perlambatan ekonomi atau bahkan resesi. Dia melihat resesi di Amerika Serikat. Indikator ekonomi dapat berdampak buruk terhadap perdagangan global.

Selain itu, ia melihat adanya kemungkinan penurunan harga komoditas lebih lanjut seperti batu bara dan minyak sawit (CPO) akibat melemahnya permintaan AS. itu. Atau Cina.

Dampaknya, perdagangan Indonesia bisa terpuruk. Terlihat belakangan ini laba perdagangan mengalami penurunan, mencapai 19,9 dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan per 24 Juni, laba perdagangan luar negeri mencapai 15,4 miliar dolar AS. .” Andre menjelaskan.

Terakhir, ia membahas konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan dinamika politik Amerika Serikat. itu. Dapat mempengaruhi minat investasi.

Oleh karena itu Andrew menyarankan bahwa perekonomian dapat didukung oleh belanja pemerintah yang lebih tinggi di masa depan. Selain itu, pemerintah juga memasang target penurunan defisit anggaran menjadi 2,3% PDB dari target semula 2,7%.

“Kami berharap subsidi dan alokasi jaminan sosial dapat menjadi peredam guncangan terhadap risiko perlambatan ekonomi global,” ujarnya.

Andri juga melihat adanya kepercayaan pada sektor swasta untuk berinvestasi dan melakukan ekspansi seiring dengan terbentuknya pemerintahan baru dan implementasi kebijakan. Selain itu, penyaluran pinjaman perbankan khususnya pinjaman investasi meningkat signifikan dan meningkat sebesar 15,09% hingga akhir triwulan II tahun 2024. “Hal ini mencerminkan optimisme pelaku usaha,” ujarnya.

Ia juga menyimpulkan Bank Mandiri tetap mempertahankan perkiraan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,06% pada tahun 2024.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA