Bisnis.com, JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) membeberkan progres megaproyek Grass Root Processing Plant (GRR) Tuban. Proyek Indonesia-Rusia ini terhenti baru-baru ini.

Proyek kilang senilai USD 13,5 miliar atau Rp 205,05 triliun ini dikerjakan Pertamina bersama mitranya dari Rusia Rosneft Singapore Pte Ltd. Baru-baru ini, perusahaan Rusia tersebut mendapat sanksi dari negara-negara Barat setelah serangan ke Ukraina pada awal tahun 2022. 

Sanksi terhadap Rosneft menargetkan akses terhadap keuangan, teknologi, dan jasa konstruksi kilang. Oleh karena itu, proyek ini sedang berjalan.

Sekretaris KPI Corporation Bapak Hermansya Y. Nasroen mengatakan pihaknya masih berkomitmen untuk mencapai Final Investment Decision (FID) proyek ini.

“Proses FID sedang berjalan,” kata Hermansyah singkat kepada Bisnis, Rabu (16/10/2024).

Saat ditanya kapan target FID akan selesai, Hermansya enggan menyebutkan batas waktu pastinya. Padahal, KPI sebelumnya menargetkan penyelesaian FID pada kuartal I 2024.

Ia mengatakan, prosesnya berjalan bersamaan dengan pemilihan kontraktor, engineering, pengadaan, dan konstruksi (EPC).

EPC merupakan suatu langkah dalam proses perancangan sistem yang dibangun. Proses ini dilanjutkan dengan pembelian dan kemudian membangun sistem yang telah dikembangkan sebelumnya.

“Itu [EPC] adalah proses yang serupa,” katanya.

Sedangkan untuk mitra, Hermansya mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan Rosneft dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebab, KPI belum menemukan mitra baru.

Sedangkan GRR Tuban, kami masih punya Rosneft, kata Hermansya.

Seperti disebutkan sebelumnya, KPI merekomendasikan keputusan Rosneft untuk menambah mitra baru untuk menjalankan proyek GRR Tuban.   

Direktur Utama PT KPI Taufiq Adityavarman mengatakan, permintaan mitra baru tersebut dilakukan karena dampak sanksi global Barat yang mulai terasa pada keputusan akhir investasi di salah satu PSN.   

“Kami sampaikan kepada mereka jika kami akan mencari mitra lain untuk bersikap moderat, dan kami informasikan kepada mereka. Kami harus memberitahu Rosneft bahwa ada konsekuensi karena konflik di Ukraina,” kata Taufik, 27 Juli 2023 (27/7/2023). ) IPA. kata Convex dalam pertemuan strategis. 

Ia mengatakan, pimpinan KPI telah menyampaikan usulannya ke Rosneft pada April 2023 melalui konferensi video. Tawfik berpendapat bahwa mitra baru harus ditambahkan untuk mengimbangi sanksi yang dijatuhkan Rosneft.     

Taufik saat itu mengatakan, keputusan investasi final (FID) GRR Tuban diharapkan selesai pada kuartal I 2024. Telah dipastikan bahwa negosiasi lebih lanjut mengenai FID proyek tersebut sedang berlangsung dengan Rosneft. bencana hukuman.   

“Saat ini kami dalam tahap prakualifikasi tender teknik, untuk membeli konstruksi dengan harga pasar ya delapan kavling,” ujarnya.   

Lihat Google News dan berita serta artikel lainnya dari WA