Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sering disebut sebagai “Kementerian Sultan” karena memberikan tunjangan kinerja (tukin) yang tinggi kepada pegawainya. Kementerian yang dipimpin Shri Mulyani ini pernah menambah jumlah PNS hingga 300%. Informasi tentang pelatihan pejabat di bawah Kementerian Keuangan hilang.

Sebagai informasi, nilai nominal tiap departemen/organisasi (K/L) berbeda-beda. Departemen Pendapatan (DJP) memberikan tunjangan kinerja tertinggi kepada Kementerian Keuangan.

Tunjangan kinerja pejabat gedung tingkat I berkisar Rp84,60 juta hingga Rp113,37 juta per bulan. Sedangkan untuk pegawai DJP jenjang struktural II berkisar Rp56,78 juta hingga Rp81,94 juta per bulan.

Lalu, pejabat Tier III antara Rp37,22 juta hingga Rp46,48 juta, sedangkan Tier IV antara $22,93 juta hingga $28,76 juta.

Selain itu, tunjangan kinerja yang diterima Shri Mulyani selaku Menteri Keuangan adalah sebesar 150% dari jumlah maksimal lembaga sesuai peraturan presiden.

Di saat yang sama, Shri Mulyani buka-bukaan soal alasan kebijakan kenaikan tukin hingga 300%. Hal itu dicanangkannya hanya untuk mengurangi korupsi dan meningkatkan profesionalisme serta kinerja PNS.

“Tidak bisa diharapkan mereka jujur ​​kalau bekerja dan tidak punya perut, anaknya tidak sekolah, macam-macam,” ujarnya di awal biografi resmi Sri Mulyani Indrawati. “Pembaruan Hati” Sepuasnya, Jumat (20/9/2024).

Saat ini, Perbendaharaan Negara mengungkapkan besaran tuking yang diajukan Marvanto, mantan Direktur Kementerian Keuangan, berkisar antara 30%, 40%, dan 60%.

“Kalau begitu, aku tidak akan pernah bisa mengajak mereka bekerja, gajinya belum jatuh tempo dua minggu, kalau dicoba akan bertambah.”

Belakangan, Marvanto dan tim mendesain ulang aplikasi tukin untuk PNS Kementerian Keuangan. Tanpa ragu, pihaknya merencanakan dan mengusulkan kenaikan tuquin sebesar 100%, 200%, 300%.

Pada akhirnya, Sri Mulyani memutuskan untuk menaikkan tukin karyawannya hingga 300%. Keputusan ini diambil dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada pegawai agar tidak memikirkan hal lain selama bekerja terutama soal gaji dan pendapatan.

“Jadi saat kami meningkatkan hal-hal seperti eksekusi, kinerja, kontrol, dll., [pertumbuhan Tuckin] ini akan terjadi,” katanya.

Lihat Google Berita dan berita serta artikel WA lainnya