Bisnis.com, JAKARTA – Prabowo Subianto resmi menjadi Presiden RI ke-8 menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024. Pendanaan pun sudah disiapkan – uang rakyat untuk mendapatkan prioritas pemerintahan baru.

Presiden Jokowi sebelumnya mengumumkan anggaran infrastruktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 senilai 400,3 triliun dolar.

Anggaran pembangunan infrastruktur sebesar 400,3 triliun dolar, kata Jokowi dalam pidato anggarannya di DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Porsi anggaran infrastruktur telah mencapai 11% dari total belanja umum yang diperkirakan sebesar 3.613,1 triliun pada tahun 2025. Dibandingkan anggaran infrastruktur pada tahun 2024 yang mencapai 422,7 triliun aryi, terdapat penurunan sebesar 5,29%.

Kalau dipikir-pikir, pemotongan anggaran infrastruktur sering terjadi pada saat pergantian rezim. Namun anggaran infrastruktur pada awal pemerintahan Prabowo masih jauh lebih besar dibandingkan pada awal pemerintahan Jokowi.

Saat pertama kali menjabat pada tahun 2014, anggaran infrastruktur Jokowi sebesar 154,7 triliun. Kemudian, pada tahun 2015 anggaran infrastruktur Jokowi meningkat menjadi 256,1 triliun dan meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi 269,1 triliun.

Jumlah tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan anggaran di awal pemerintahan Prabowo yang mencapai Rp400,3 triliun. Proyek Prioritas 2025

Anggaran infrastruktur RAPBN 2025 sebesar 400,3 triliun akan digunakan untuk mengembangkan proyek pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan anggaran penting untuk mendorong pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, sarana komunikasi, infrastruktur pangan dan energi.

Selain itu, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk mendukung pembangunan jangka panjang Ibukota Pulau (IKN).

Anggaran tersebut untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur komunikasi, infrastruktur pangan dan energi, serta pembangunan berkelanjutan IKN, kata Jokowi. Daftar proyek pemerintahan Prabowo pada tahun 2025:

1. Sektor jasa dasar dan pangan meliputi pembelian 3.884 properti residensial dan 596 properti swasta.

2. Pembelian materi dan prasarana pendidikan dasar, menengah dan tingkat 80

3. Pemberian SPAM dengan kapasitas 773 liter per detik

4. Jaringan irigasi (pengembangan 2.000 Ha dan rehabilitasi 15.000 Ha)

5. Pembangunan jalan nasional sepanjang 159,1 km dan jalan nasional sepanjang 207,8 km.

6. Jembatan Baru sepanjang 4.993,4 meter dan panjang 1.552,0 meter

7. Bandara menawarkan 5 tempat

8. Sebuah kapal mempunyai 10 posisi dan sebuah pelabuhan mempunyai 39 posisi

9. Jaringan pipa gas bumi ruas Cirebon – Semarang

10. Pembangunan bendungan memakan waktu 18 unit (akumulatif)

11. Bantuan pemasangan listrik baru untuk 130.000 keluarga

12. Pemasangan Digital Broadcasting System (DBS) di 6 lokasi

13. Menyediakan Akses Internet ke 36.830 tempat umum (agregat)

14. Pengoperasian satelit multifungsi Satria-1 pada anggaran infrastruktur 150 Gbps Era Jokowi

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengisyaratkan ada anggaran sebesar 3.167,4 triliun yang dialokasikan untuk mendukung pembangunan fasilitas pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Lebih rincinya, anggaran infrastruktur sebesar 3.167,4 triliun aryi merupakan total belanja pemerintah pada tahun 2015 hingga 2023.

“Kami telah mengeluarkan anggaran sebesar 3.167,4 triliun riyal untuk infrastruktur yang menambah jumlah jalan, baik finansial maupun non finansial,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024).

Dalam pemaparan bersama, jalan yang dibangun sepanjang 2.050 kilometer sepanjang tahun 2015-2023. Selain jalan nasional, Presiden Jokowi juga membangun jalan nasional sepanjang 5.823 kilometer.

Pemerintahan Jokowi juga membangun 15 bendungan baru selama periode 2015-2019. Selain itu, pembangunan 27 bendungan baru pada periode 2020-2023.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel