Bisnis.com, BANDUNG – Divisi jasa keuangan PT Astra International Tbk, Astra Financial, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,1 triliun pada kuartal I 2024. Angka tersebut lebih tinggi 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,8 triliun.

CEO Astra Financial 1 Suparna Jasmin mengatakan pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kinerja unit bisnis Astra Financial di delapan sektor, antara lain keuangan, asuransi, perbankan, dana pensiun, teknologi finansial, uang elektronik, usaha digital, dan modal ventura.

Unit bisnisnya antara lain PT Federal Finance International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Finance (TAF), Astra Insurance, Astra Life, Astra Pay, Moxa, Seva dan Bank Jasa Jakarta melalui Bank Saqu.

“Pertumbuhan ini didukung oleh pengelolaan portofolio yang baik di sektor otomotif, komersial, ritel, dan asuransi,” kata Suparna dalam seminar media Astra Financial 2024 di Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).

Suparna menambahkan, dalam menjalankan bisnisnya, Astra Financial juga akan terus mengoptimalkan ekosistem layanan keuangan digital untuk menjamin kemudahan akses, kenyamanan dan keamanan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Sedangkan pada kuartal I 2024, Astra Financial mengelola aset sebesar Rp 192,6 triliun. Dari pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat melalui FIFGROUP, ACC dan TAF, pembiayaan distribusi sebesar Rp33,3 triliun pada triwulan I tahun 2024, meningkat 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Untuk pembiayaan alat berat melalui Surya Attha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF) menyerap pembiayaan sebesar Rp3,3 triliun, meningkat 4,4% dibandingkan tahun lalu dari total premi yang diterima Asuransi Astra sebesar Rp 2,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2024.

Hal ini didukung oleh perkembangan asuransi otomotif, kesehatan, dan bisnis. Di sektor asuransi jiwa, Astra Life mencatatkan total premi sebesar Rp 1,64 triliun pada kuartal I 2024. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA