Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mulai menyalurkan kredit usaha (KUR) usaha mikro, kecil, dan menengah pada tahun 2025 atau dengan evaluasi item kredit. Pemerintahan Prabu Subianto.

Rencana tersebut diterapkan di beberapa bank, termasuk Mandiri dan BRI, yang memiliki 72.000 nasabah, kata Julius, Wakil Menteri Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

“Kami memilih beberapa bank. “Target tersebut berlaku mulai tahun depan,” kata Julius Kemenkop dalam konferensi pers di kantor UKM, Selasa (8/10/2024).

Kebijakan ini merupakan opsi pinjaman kumulatif untuk meningkatkan alokasi KUR Anda. Selain itu, sistem perkreditan juga menjaga rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL).

“Dari pengujian yang kami lakukan, dengan teknologi ini terjadi peningkatan sebesar 5% dan NPL tetap sama,” ujarnya. 

Oleh karena itu, pemerintah berencana menyelenggarakan credit union yang dipimpin oleh Kementerian Perekonomian (Kemenko Perekonomian), KemenkopUKM, Kementerian Keuangan (Kemenkou) dan Badan Jasa Keuangan (OJK).

Lewis mengatakan rencana tersebut akan dibahas bersama Menteri Keuangan (Kemenkeu) Shri Mulyani Indrawati, Kementerian Koordinator Perekonomian, dan OJK. Rencana ini pun mendapat respon positif dari tiga Kementerian/Lembaga.

Menurut Ullius, konsorsium tersebut nantinya akan dipertimbangkan untuk mengatur, mengendalikan, dan menentukan kriteria kredit yang digunakan perbankan. 

Sejak tahun 2015 hingga 30 September 2014, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil mencatat penyaluran KUR kepada 48 juta pinjaman MKM dengan total Rp 1,739 triliun. Dikelola oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, KUR merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat UKM sebagai pilar perekonomian nasional.

Menurut Ullius, program tersebut menawarkan biaya murah dan syarat mudah. Dengan cara ini, para pemimpin bisnis dapat menggunakan kredit untuk meningkatkan usahanya, meningkatkan produksi, dan menciptakan jasa.

Dari pantauan hasil capaian KUR semester I tahun 2024 Kementerian Koordinator Perekonomian, pinjaman baru mencapai 90,74%, pinjaman KUR yang menyelesaikan rencana pembiayaan lebih tinggi sebesar 18,76%. Hasil pemantauan menunjukkan penyaluran KUR pada sektor industri pengolahan sebesar 55%.

Sedangkan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi hasil KUR tahun 2023, 93% utang KUR untuk modal, 6% untuk investasi, dan 1% untuk penggunaan lain. 

Kemudian, 16% dari 894 pinjaman KUR Skema Mikro dan Super Mikro atau 144 orang mempunyai tambahan agunan pinjaman KUR di bawah Rp100 juta.

“KUR berpihak pada sektor industri pengolahan. Sebanyak 53% responden merupakan usaha kecil dan menengah yang bergerak di sektor industri pengolahan seperti pertanian, peternakan, dan perdagangan,” kata Julius.

Dari sisi izin usaha, 71,8% mengajukan kredit dengan Surat Keterangan (SKU), 27,3% memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), dan 0,9% memiliki Rumah Industri Makanan atau PIRT.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA