Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan pendapatan negara mencapai Rp 1,777 triliun pada Januari-Agustus 2024. Angka tersebut masih rendah setiap tahunnya, karena rendahnya pajak badan atau pajak badan. . 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Agustus menjelaskan pendapatan sebesar Rp1.777 triliun setara dengan 63,4% dari target APBN 2024, turun 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ia menambahkan, meski secara tahunan mengalami penurunan, pemerintah yakin masih mampu mencapai target penerimaan pajak pada akhir tahun. Pasalnya, penurunan sebesar 2,5% ini merupakan perbaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang penurunannya mencapai 6-8%.

“Kami berharap hingga akhir tahun ini kita dapat menjaga dana pemerintah tetap mampu mencapai tujuannya, meskipun kita menghadapi situasi yang tidak mudah, terutama di banyak hal, seperti pajak perusahaan [Kota ],” jelas Sri Mulyani dalam jumpa pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).

Saat itu, Wakil Menteri Keuangan Thomas Givandono mengatakan jika dibagi berdasarkan jenis, penerimaan pajak badan atau PPh badan, maka akan terlihat penurunan atau penurunan yang cukup signifikan pada Agustus 2024.

Mulai Agustus 2024, pajak penghasilan badan sebesar Rp 212,7 triliun. Namun indikator ini mengalami penurunan sebesar 32,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“[Penurunan pengajuan PPh badan] disebabkan turunnya harga komoditas,” kata Thomas.

Selain itu, Presiden baru Prabowo Subianto mengakui jenis pajak utama lainnya, khususnya pajak terkait transaksi, mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun ini.

Selain itu, Thomas juga menyampaikan pada Agustus 2024, total pendapatan sebesar Rp1,777 triliun tersebut berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp1.196,54 triliun (60,16% dari target APBN), Rp183,2 triliun ditambah pembayaran (57% dari target APBN). 1%). mencapai 383,8 triliun (78% dari target APBN).

Pada periode tersebut, Januari-Agustus 2024, belanja negara mencapai 1.930,7 triliun dram. Artinya APBN mencatat defisit Rp 153,7 triliun sejak Agustus 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel