Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti Institut Kesehatan Nasional dan rekannya menemukan cara baru untuk menekan gen RAS yang umumnya menyebabkan kanker.

Penelitian telah dilakukan untuk menentukan apakah gen RAS bermutasi menjadi kanker.

Hasil penelitian ini menjelaskan rantai peristiwa yang terlibat dalam pengangkutan protein nuklir spesifik yang menyebabkan pertumbuhan tumor yang tidak terkendali. Gen RAS adalah gen yang paling sering bermutasi pada kanker.

Tidak hanya itu, protein RAS yang bermutasi juga merupakan penyebab utama beberapa jenis kanker yang mematikan, termasuk semua kanker pankreas, setengah dari kanker kolorektal, dan sepertiga dari kanker paru-paru.

Penelitian selama puluhan tahun telah menunjukkan bahwa protein RAS mutan mendorong pertumbuhan dan perkembangan tumor dengan mengaktifkan protein spesifik pada permukaan sel, menciptakan serangkaian sinyal yang memberitahu sel untuk tumbuh.

“Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa gen RAS yang bermutasi dapat mendorong kanker dengan cara yang benar-benar baru,” kata Cancer Institute (NCI) NIH.

Obat yang memblokir protein RAS mutan telah digunakan sebagai pengobatan kanker selama beberapa tahun dan telah disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati kanker paru-paru dan sarkoma.

Meskipun pengembangannya merupakan terobosan ilmiah yang besar, penghambat RAS memiliki dampak yang terbatas terhadap hasil akhir pasien, hanya meningkatkan kelangsungan hidup beberapa bulan pada sebagian besar pasien kanker.

Lebih dari 35 tahun yang lalu, sebuah tim yang dipimpin oleh Dr. Lowy berkontribusi pada penelitian awal yang mengidentifikasi RAS sebagai gen penyebab kanker dan membantu menjelaskan bagaimana hal tersebut mendorong perkembangan tumor.

Dalam studi baru ini, tim peneliti menemukan bahwa mutasi RAS terlibat langsung dalam proses penghilangan protein inti yang disebut EZH2 dari kompleks yang ditranslokasi dari nukleus ke sitoplasma. Setelah dilepaskan, EZH2 memfasilitasi degradasi protein penekan tumor yang disebut DLC1. Blokade RAS mutan mencegah pelepasan EZH2, memulihkan aktivitas DLC1.

Dalam percobaan yang dilakukan pada lini sel kanker paru-paru manusia dan model kanker paru-paru pada tikus, para peneliti menemukan bahwa menggabungkan penghambat RAS dengan nama berbeda untuk obat antikanker mengaktifkan aktivitas penekan tumor DLC1.

Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi obat tertentu mempunyai aktivitas antikanker yang kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan inhibitor RAS.

Studi ini juga menemukan bukti bahwa protein RAS mutan melakukan fungsi serupa pada jenis kanker lain, menunjukkan bahwa mekanisme ini mungkin merupakan ciri umum tumor dengan gen RAS yang bermutasi.

Para peneliti yakin temuan mereka mungkin memiliki penerapan potensial untuk pengobatan tumor yang disebabkan oleh RAS. Mereka mulai menyelidiki bagaimana fungsi RAS bekerja pada kanker pankreas, justru karena hanya ada sedikit pengobatan yang efektif untuk jenis kanker ini. (Atas izin Samuel K.P.)

Lihat berita dan artikel di Google News dan WA