Bisnis.com, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian Airlanga Hartarto enggan membeberkan rencana stimulus pemerintah untuk sektor manufaktur.

Ingat, PMI Indonesia sudah memasuki zona kontraksi selama tiga bulan terakhir. Pada September 2024, angkanya mencapai 49,2.

Airlangga mengatakan, insentif tersebut akan diberikan oleh pemerintahan baru Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.

“Akan ada stimulus setelah tanggal 20 Oktober [2024],” ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Keuangan, Selasa (1/10/2024).

Berdasarkan laporan terkini S&P Global, Selasa (1/10/2024), meski meningkat, PMI manufaktur Indonesia menunjukkan sedikit penurunan dan sedikit melambat dalam 3 bulan terakhir.

PMI manufaktur Indonesia masih berada di bawah 50, yaitu sebesar 49,2 pada September 2024, meskipun indeks aktivitas manufaktur menunjukkan sedikit peningkatan dari 48,9 pada bulan sebelumnya.

Aktivitas perekonomian manufaktur Indonesia terus menunjukkan tren penurunan pada bulan September, kata laporan tersebut. Hal ini berarti pengurangan lebih lanjut dalam produksi dan pesanan baru.

Bahkan, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengakui sektor manufaktur membutuhkan regulasi yang bisa mendorong PMI kembali ke zona ekspansi.

Antara lain Menteri Perdagangan no. 8 Tahun 2024, Peraturan Menteri Keuangan tentang Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Gas Bumi Dalam Negeri dan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) Atas Impor Ubin Keramik dan Tarif Impor Tekstil Impor (BMTP).

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Saluran WA