Bisnis.com, Jakarta – Penyedia media PT Net Visi Media Tbk. (NETV) telah mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk mengakuisisi perusahaan televisi milik Manoj Punjabi, PT MD Entertainment Tbk. (Film) Netvim melakukan berbagai inisiatif strategis sebelum akuisisi.

Rapat umum darurat NETV yang digelar hari ini Selasa (8/10/2024) di Jakarta telah memberikan lampu hijau bagi investor strategis untuk masuk ke NETV yakni. Film.

CEO NETV Dedi Harianto mengatakan masuknya FILM sebagai investor strategis akan memperkuat struktur keuangannya.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/10/2024), Film menyatakan: “Penambahan modal NETV merupakan langkah strategis yang berdampak positif bagi industri penyiaran nasional, khususnya NET.”

Menurutnya, FILM tidak hanya berperan sebagai investor strategis, tetapi juga memberikan materi acara yang menarik kepada pemirsa TV.

“Dengan masuknya FILM ke dalam NETV, kami akan memastikan bahwa NETV memiliki posisi keuangan yang lebih kuat dan sehat, yang akan menjadi landasan bagi kelanjutan pertumbuhan kami sebagai salah satu media penyiaran terkemuka di Indonesia,” jelas Dedi.

Sementara itu, NTV mempersiapkan berbagai langkah strategis sebelum membeli sebuah film. NETV awalnya akan mengadakan merger saham, disebut juga reverse share split, dengan rasio 2:1. Saham Seri A memiliki nilai nominal Rp 200 dan saham Seri B memiliki nilai nominal Rp 50.

Setelahnya, NETV akan menggelar penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private penempatan. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman dan menambah modal kerja.

Selain itu, RUPSLB Netvi telah menyetujui pengunduran diri manajemen perusahaan dan pengangkatan manajer baru, yang akan berlaku setelah perusahaan terdaftar sebagai pemegang saham mayoritas dalam film tersebut.

Seperti diketahui, Netvi saat ini sedang melakukan upaya restrukturisasi keuangan dan sinergi operasional dengan investor strategis. Perusahaan mengambil langkah ini di tengah defisit modal sebesar $596,6 miliar per 30 April 2024.

Demikian pula, modal kerja NETV telah menurun dari 705,5 miliar birr dan utangnya saat ini tercatat sebesar $1,38 triliun. Netvi pada tahun 2010 mengalami kerugian sebesar Rp 225 miliar pada tahun 2023 dan Rp 77,3 miliar pada 30 April 2024.

Situasi ini meningkatkan risiko kerugian dan ketidakpastian terhadap kelangsungan usaha NETV. Untuk meningkatkan posisi keuangan dan mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan, perusahaan menandatangani perjanjian investasi saham bersyarat dengan Film pada 26 Agustus 2024.

FILM akan mengakuisisi 80,05% saham NETV. Dalam langkah terbarunya, FILM akan mengambil alih utang NETV dari Paloma Capital Limited. Berbiaya Rp 661,94 miliar dan dikendalikan oleh Pandu Sjahrir.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel